Steatosis Pada Hepar dan Fruktosa Dosis Tinggi Pada Penelitian Fruktosa
Abstract.Fructose is a natural ingredient that is widely used as a sweetener substitute for glucose. Effectiveness and efficiency are the main reason so many industries use fructose to be consumed. Dosage is based on the toxicity of fructose consumption is divided into: a low-dose, medium-dose and...
Guardado en:
Autor principal: | |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN ID |
Publicado: |
Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Universitas Surabaya
2019
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/050f2de5c0104c3d880356f30c66d619 |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
id |
oai:doaj.org-article:050f2de5c0104c3d880356f30c66d619 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
oai:doaj.org-article:050f2de5c0104c3d880356f30c66d6192021-11-24T07:03:37ZSteatosis Pada Hepar dan Fruktosa Dosis Tinggi Pada Penelitian Fruktosa10.24123/kesdok.V1i1.24842715-6419https://doaj.org/article/050f2de5c0104c3d880356f30c66d6192019-12-01T00:00:00Zhttps://journal.ubaya.ac.id/index.php/kesdok/article/view/2484https://doaj.org/toc/2715-6419 Abstract.Fructose is a natural ingredient that is widely used as a sweetener substitute for glucose. Effectiveness and efficiency are the main reason so many industries use fructose to be consumed. Dosage is based on the toxicity of fructose consumption is divided into: a low-dose, medium-dose and high dose. It said consumption of high doses when someone is 100g / day or more. Many products it does not include the type and quantity of sugar fructose in food and beverage packaging and lack of knowledge lead to uncontrolled fructose consumption in developed countries. Consequences of uncontrolled doses can lead to liver disorder and others tissue. The liver is the organ forming fatty compounds as a homeostatic mechanism. Fructose is based on theoretical and experimental likely responsible for the formation of steatosis. In the organoleptic inspection on the provision of high doses of fructose seen their fat droplets are large, which indicates steatosis. Nevertheless still needed histopathology for diagnosis. Additionally duration of fructose to animals try to be more prolonged (> 2 months) to see the response to the homeostasis of the body fat is formed. Abstrak.Fruktosa merupakan bahan alam yang digunakan secara luas sebagai pemanis pengganti glukosa. Efektivitas dan efisiensi menjadi alasan utama sehingga banyak industri menggunakan fruktosa untuk dikonsumsi. Dosis konsumsi fruktosa berdasarkan toksisitas dibagi menjadi: dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi. Dikatakan dosis tinggi ketika konsumsi seseorang berada di 100gr/hari atau lebih. Tidak dicantumkannya jenis gula dan kuatitas fruktosa dalam bahan makanan dan minuman kemasan serta kurangnya pengetahuan mengakibatkan konsumsi fruktosa tidak terkontrol pada negara-negara maju. Konsekuensi dosis yang tidak terkontrol ini dapat mengakibatkan gangguan pada organ hati. Hati merupakan organ pembentuk senyawa lemak sebagai mekanisme homeostasis. Fruktosa berdasarkan teoritik dan eksperimental kemungkinan besar bertanggung jawab terhadap pembentukan steatosis. Pada pemeriksaan secara organoleptik pada pemberian fruktosa dosis tinggi terlihat adanya droplet lemak berukuran besar yang menandakan adanya steatosis. Walaupun demikian masih sangat dibutuhkan pemeriksaan histopatologi untuk menegakkan diagnosa. Selain itu durasi pemberian fruktosa terhadap hewan coba harus lebih diperpanjang (>2 bulan) untuk melihat tanggapan homeostasis tubuh terhadap lemak yang terbentuk. Baharuddin BaharuddinDirektorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Universitas SurabayaarticlesteatosisfruktosahatiMedicineRENIDKeluwih, Vol 1, Iss 1 (2019) |
institution |
DOAJ |
collection |
DOAJ |
language |
EN ID |
topic |
steatosis fruktosa hati Medicine R |
spellingShingle |
steatosis fruktosa hati Medicine R Baharuddin Baharuddin Steatosis Pada Hepar dan Fruktosa Dosis Tinggi Pada Penelitian Fruktosa |
description |
Abstract.Fructose is a natural ingredient that is widely used as a sweetener substitute for glucose. Effectiveness and efficiency are the main reason so many industries use fructose to be consumed. Dosage is based on the toxicity of fructose consumption is divided into: a low-dose, medium-dose and high dose. It said consumption of high doses when someone is 100g / day or more. Many products it does not include the type and quantity of sugar fructose in food and beverage packaging and lack of knowledge lead to uncontrolled fructose consumption in developed countries. Consequences of uncontrolled doses can lead to liver disorder and others tissue. The liver is the organ forming fatty compounds as a homeostatic mechanism. Fructose is based on theoretical and experimental likely responsible for the formation of steatosis. In the organoleptic inspection on the provision of high doses of fructose seen their fat droplets are large, which indicates steatosis. Nevertheless still needed histopathology for diagnosis. Additionally duration of fructose to animals try to be more prolonged (> 2 months) to see the response to the homeostasis of the body fat is formed.
Abstrak.Fruktosa merupakan bahan alam yang digunakan secara luas sebagai pemanis pengganti glukosa. Efektivitas dan efisiensi menjadi alasan utama sehingga banyak industri menggunakan fruktosa untuk dikonsumsi. Dosis konsumsi fruktosa berdasarkan toksisitas dibagi menjadi: dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi. Dikatakan dosis tinggi ketika konsumsi seseorang berada di 100gr/hari atau lebih. Tidak dicantumkannya jenis gula dan kuatitas fruktosa dalam bahan makanan dan minuman kemasan serta kurangnya pengetahuan mengakibatkan konsumsi fruktosa tidak terkontrol pada negara-negara maju. Konsekuensi dosis yang tidak terkontrol ini dapat mengakibatkan gangguan pada organ hati. Hati merupakan organ pembentuk senyawa lemak sebagai mekanisme homeostasis. Fruktosa berdasarkan teoritik dan eksperimental kemungkinan besar bertanggung jawab terhadap pembentukan steatosis. Pada pemeriksaan secara organoleptik pada pemberian fruktosa dosis tinggi terlihat adanya droplet lemak berukuran besar yang menandakan adanya steatosis. Walaupun demikian masih sangat dibutuhkan pemeriksaan histopatologi untuk menegakkan diagnosa. Selain itu durasi pemberian fruktosa terhadap hewan coba harus lebih diperpanjang (>2 bulan) untuk melihat tanggapan homeostasis tubuh terhadap lemak yang terbentuk.
|
format |
article |
author |
Baharuddin Baharuddin |
author_facet |
Baharuddin Baharuddin |
author_sort |
Baharuddin Baharuddin |
title |
Steatosis Pada Hepar dan Fruktosa Dosis Tinggi Pada Penelitian Fruktosa |
title_short |
Steatosis Pada Hepar dan Fruktosa Dosis Tinggi Pada Penelitian Fruktosa |
title_full |
Steatosis Pada Hepar dan Fruktosa Dosis Tinggi Pada Penelitian Fruktosa |
title_fullStr |
Steatosis Pada Hepar dan Fruktosa Dosis Tinggi Pada Penelitian Fruktosa |
title_full_unstemmed |
Steatosis Pada Hepar dan Fruktosa Dosis Tinggi Pada Penelitian Fruktosa |
title_sort |
steatosis pada hepar dan fruktosa dosis tinggi pada penelitian fruktosa |
publisher |
Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Universitas Surabaya |
publishDate |
2019 |
url |
https://doaj.org/article/050f2de5c0104c3d880356f30c66d619 |
work_keys_str_mv |
AT baharuddinbaharuddin steatosispadahepardanfruktosadosistinggipadapenelitianfruktosa |
_version_ |
1718415897472794624 |