MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI REPRESENTASI MATEMATIS MAHASISWA CALON PPL-2

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi mahasiswa calon PPL2 bahwa  lebih dari 65% mahasiswa tersebut kompetensi matematika sekolah menengah belum pada standar yang diharapkan (paling tidak 75% mahasiswa memiliki kompetensi dalam katagori baik). Temuan tersebut terungkap dari beberapa catatan i...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autores principales: Bistari Bistari, Hamdani Hamdani
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: STKIP Singkawang 2021
Materias:
L
Acceso en línea:https://doaj.org/article/18f15e052bdb4f74ae72478dd9ab6384
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
Descripción
Sumario:Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi mahasiswa calon PPL2 bahwa  lebih dari 65% mahasiswa tersebut kompetensi matematika sekolah menengah belum pada standar yang diharapkan (paling tidak 75% mahasiswa memiliki kompetensi dalam katagori baik). Temuan tersebut terungkap dari beberapa catatan informasi di lapangan, hasil pra-survey dan hasil wawancara. Beberapa penyebab dari kondisi mahasiswa tersebut, diantaranya: (1) dalam perkuliahan matematika sekolah menengah mahasiswa menyelesaikan dengan cara kurang mandiri; (2) beberapa materi kuliah penunjang (geometri, aljabar, dan trigonometri) tidak dikuasai dengan baik oleh kebanyakan mahasiswa, dan (3) mahasiwa yang memiliki potensi di atas rata-rata kurang diberdayakan. Pelaksanaan kegiatan model pembelajaran tutor sebaya pada mahasiswa prodi pendidikan matematika FKIP Untan dilakukan sesuai langkah penelitian pengembangan ADDIE, dan langkah yang cukup menantang adalah pada langkah development, karena pada langkah ini memperoleh kelemahan mahasiswa yang beragam sehingga pengembangan tingkat lanjut perlu kreativitas yang memadai. Ketiga, Kemampuan komunikasi  dan representasi matematis mahasiswa prodi pendidikan matematika FKIP Untan sesudah pengembangan model pembelajaran tutor sebaya, berada di atas standar; yakni rata-rata skor tes I sebesar 72,1 dan rata-rata skor tes II sebesar 77,4. Melalui pengembangan model pembelajaran terjadi perubahan prinsip belajar pada diri mahasiswa yang memperoleh kontribusi dari penguatan karakter tanggungjawab, kepedulian dan solidaritas.