Pengaruh Implementasi Kebijakan Rencana Strategis dan Pengawasan Melekat Terhadap Kinerja Petugas Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor Tahun 2015
Latar Belakang: Peningkatan jumlah pasien serta minimnya jumlah tenaga kesehatan yang memiliki sertifikasi kesehatan, menjadikan kinerja petugas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor menjadi belum sepenuhnya optimal. Peneliti akan memfokuskan penelitian pada aspek implementasi terha...
Guardado en:
Autores principales: | , |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN ID |
Publicado: |
Universitas Muhammadiyah Semarang
2018
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/1a6aaf37a58e412c87e81ef1dfba871f |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
Sumario: | Latar Belakang: Peningkatan jumlah pasien serta minimnya jumlah tenaga kesehatan yang memiliki sertifikasi kesehatan, menjadikan kinerja petugas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor menjadi belum sepenuhnya optimal. Peneliti akan memfokuskan penelitian pada aspek implementasi terhadap kebijakan rencana strategis dan Pengawasan Melekat terhadap Kinerja Petugas Kesehatan pada RSUD Kota Bogor.
Metode: Metode penelitian kuantitatif dengan analisis Structural Equation Modeling (SEM), untuk mengetahui sejauhmana pengaruh dari kedua variabel implementasi kebijakan dan pengawasan melekat (variabel bebas) terhadap variabel kinerja (terikat). Responden merupakan petugas kesehatan RSUD Kota Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan membagikan angket untuk mendapatkan pendapat dari tenaga kesehatan. Penentuan responden berdasarkan rumus di Tabel Krejcie dalam Sugiono dengan margin kesalahan 5%, dengan kontribusi yang proporsional dari masing-masing profesi tenaga kesehatan yang ada di RSUD Kota Bogor. Adapun profesi tenaga kesehatan dan jumlah proporsional sampel yang ditentukan di RSUD Kota Bogor meliputi Petugas Kesehatan Tenaga Medis 41 responden, Petugas Kesehatan Tenaga Keperawatan 141 responden, Petugas Kesehatan Tenaga Kefarmasian 17 responden, Petugas Kesehatan Tenaga Kesehatan Masyarakat 8 responden, Petugas Kesehatan Tenaga Gizi 1 dan Petugas
Kesehatan Tenaga Keteknisian Medis 19 responden. Responden merupakan pegawai tetap di RSUD Kota Bogoryang mempunyai masa kerja minimal 1 tahun.
Hasil: Dari 200 responden didapatkan hasil koefisien pengaruh implementasi kebijakan terhadap kinerja petugas kesehatan sebesar 65%, dan koefisien pengaruh pengawasan melekat terhadap kinerja petugas kesehatan sebesar 58%. Jika dilihat dari uji-t maka t hitung variabel implementasi kebijakan menunjukkan hasil 11,11> t tabel (1,96) dan t hitung variabel Pengawasan melekat menunjukkan hasil 10,93> t tabel (1,96) sehingga bisa dinyatakan bahwa kedua variabel berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja petugas kesehatan RSUD Kota Bogor.
Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan dengan koefisien yang kuat antara pengaruh implementasi kebijakan perencanaan strategis terhadap kinerja petugas kesehatan RSUD Kota Bogor dan juga terdapat
hubungan yang signifikan dengan koefisien yang kuat antara pengaruh pengawasan melekat terhadap kinerja petugas kesehatan di RSUD Kota Bogor
Background: The incremental number of patient and the minimum level of medical officer having sertification impact to un optimum level of performance among the medical officers in Bogor District of Public Hospital (RSUD Kota Bogor). Researchers focus to have a research on the aspect of the implementation of strategic planning policy and monitoring embedded toward performance of medical officer in RSUD Kota Bogor
Method: The research is conducted to use quantitative method with Structural Equation Modeling (SEM) analitic to know on the influence level of two variables, implentation of strategic planning policy and monitoring embed as latent varible eksogen toward the performance of medical officer as latent variable endogen.Total sample is 200 responden t out of 377 to tal population of medical officer in RSUD Kota Bogor. Number of respondent is set base on Krejcie Table with margin of error 5% plus 10% reserve. The respondent cover proportionality of all the profession in RSUD Kota Bogor with the detail proportion as follow : Medical 41 responden, Nurse 141 responden, Pharmacy Kefarmasian 17 responden, Public health officer 8 responden, Nutritionist 1 and Technical Medic 19 responden. Responden is permanent employee with year of service minimum 1 year in RSUD Kota Bogor.
Result: The coefficient of implementation on strategic planning policy toward performance of medical officer reached 65 percent (0.65) while coefficient of monitoring embedded toward performance medical officer reached 58 percent (0.58). Base on T-test, the results show t resul t of implementation on strategic planning policy 11,11 > t table (1,96) and t result of variabel monitoring embedded 10,93 > t table (1,96) therefore it can be concluded that both eksogen variables have significantly influence toward the performance of medical officer in RSUD Kota Bogor.
Conclusion: There is a significant correlation with strong coefficient (0,65) the influence of implementation strategic planning policy toward medical officer performance in RSUD Kota Bogor and there is also a significant correlation with strong coefficient (0,58) the influence of monitoring embedded toward the performance of medical officers in RSUD Kota Bogor |
---|