Implementasi Konsep Dynamic Capacity Dalam Peningkatan Kapasitas Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno Hatta

Bandara Internasional Soekarno Hatta (CGK) saat ini bukan hanya menjadi bandara tersibuk di Indonesia, namun telah menjadi bandara tersibuk di wilayah Asia Pasifik. Lonjakan penumpang tiap tahunnya tidak sebanding dengan kapasitas terminal sehinggal mengalami overcapacity. Penelitian ini bertujuan u...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autores principales: Taufan Kurniawan Wiratama, Ina Primiana Sagir, Umi Kaltum
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: Air Transportation Research and Development Center 2021
Materias:
Acceso en línea:https://doaj.org/article/1f32e7216cec4f36ab84f451adb60492
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
Descripción
Sumario:Bandara Internasional Soekarno Hatta (CGK) saat ini bukan hanya menjadi bandara tersibuk di Indonesia, namun telah menjadi bandara tersibuk di wilayah Asia Pasifik. Lonjakan penumpang tiap tahunnya tidak sebanding dengan kapasitas terminal sehinggal mengalami overcapacity. Penelitian ini bertujuan untuk penilaian kapasitas dan alur kerja Terminal 1 dengan mengidentifikasi pola perilaku penumpang (passenger behavior) dalam penggunaan waktu pemrosesan fasilitas (processing time), antrian penumpang (passenger queueing), ruang (space) dan jumlah faslitas yang dibutuhkan (number of facilities). Selanjutnya akan dilakukan implementasi konsep dynamic capacity dalam peningkatan kapasitas Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno Hatta sehingga dapat memberikan usulan perubahan/rekomendasi dalam mengatasi overcapacity yang terjadi. Analisis yang dilakukan menggunakan implementasi konsep dynamic capacity pada jam puncak (peak hour) dengan pembatasan pada area sisi udara yang dianggap tidak mempengaruhi kapasitas terminal. Pendekatan keseimbangan kapasitas (balancing capacity) digunakan dalam analisis ini dalam penentuan kapasitas setiap fasilitas pemrosesan (processor) Terminal 1 dengan mempertimbangkan bottleneck yang terjadi sehingga didapatkan peningkatan kapasitas menjadi 3 kali dari kapasitas Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno Hatta. Setiap sub terminal 1 mempunyai kapasitas 3.000.000 penumpang/tahun yang dapat ditingkatkan menjadi 10.090.000 penumpang/tahun dengan beberapa perubahan yang harus dilakukan meliputi pengurangan waktu pemrosesan (processing time), penambahan area (space), penyesuaian tingkat layanan dan penambahan fasliltas yang dapat mempercepat waktu pemrosesan (processing time)