Diare sebagai Konsekuensi Buruknya Sanitasi Lingkungan

Abstract—Diarrhea becomes the second disease after ARI that causes morbidity and death in Indonesia. Riskesdas in 2007 shows diarrhea as an infectious disease with high morbidity and mortality rates. The morbidity survey by the Directorate General of Disease Control and Environmental Health of the...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autor principal: Ummy Maisarah Rasyidah
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Universitas Surabaya 2019
Materias:
R
Acceso en línea:https://doaj.org/article/23214c89d9524cc385872715492c0271
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
id oai:doaj.org-article:23214c89d9524cc385872715492c0271
record_format dspace
spelling oai:doaj.org-article:23214c89d9524cc385872715492c02712021-11-24T07:03:36ZDiare sebagai Konsekuensi Buruknya Sanitasi Lingkungan10.24123/kesdok.V1i1.24852715-6419https://doaj.org/article/23214c89d9524cc385872715492c02712019-12-01T00:00:00Zhttps://journal.ubaya.ac.id/index.php/kesdok/article/view/2485https://doaj.org/toc/2715-6419 Abstract—Diarrhea becomes the second disease after ARI that causes morbidity and death in Indonesia. Riskesdas in 2007 shows diarrhea as an infectious disease with high morbidity and mortality rates. The morbidity survey by the Directorate General of Disease Control and Environmental Health of the Ministry of Health from 2000 - 2010 showed a tendency for the incidence of diarrheal disease to rise, namely the 2000 Incidence Rate of diarrheal disease 301/1000 population, in 2003 it rose to 374/1000 population, in 2006 it became 423 / 1000 residents and in 2010 became 411/1000 residents. This paper wants to find out the preventive actions taken by the government in controlling diarrheal diseases in terms of environmental sanitation. Literature searches are conducted online and manually on scientific publications in Indonesian or English, with keywords in the form of diarrheal disease, environmental sanitation, public health efforts, government and health offices. The results show that from 25 related publications, 17 publications discuss diarrhea and 8 publications discuss environmental sanitation. The conclusion obtained is the incidence of diarrhea fluctuates from year to year. An increase in diarrheal disease is associated with poor environmental sanitation, the root of which is the lack of awareness and knowledge in particular rural communities to maintain and preserve and carry out healthy living behaviors to break the cycle of diarrheal transmission in Indonesia. Abstrak—Diare menjadi penyakit kedua setelah ISPA yang menyebabkan kejadian kesakitan maupun kematian di Indonesia. Riskesdas tahun 2007 menunjukkan diare sebagai penyakit menular dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Tulisan ini ingin mengetahui  tindakan preventif yang dilakukan pemerintah dalam usaha mengendalikan terjadinya penyakit diare ditinjau dari sanitasi lingkungan. Penelusuran literatur dilakukan secara online dan manual terhadap publikasi ilmiah berbahasa Indonesia atau Inggris, dengan kata kunci berupa penyakit diare, sanitasi lingkungan, usaha kesehatan masyarakat, pemerintah dan dinas kesehatan.  Hasil amatan menunjukkan dari  25 publikasi yang berkaitan, 17 publikasi membahas tentang diare dan 8 publikasi membahas tentang sanitasi lingkungan. Kesimpulan yang didapatkan adalah  angka insiden diare berfluktuasi dari tahun ke tahun. Peningkatan penyakit diare berhubungan dengan buruknya sanitasi lingkungan yang akar permasalahannya terdapat pada kurang kesadaran dan pengetahun pada khususnya  masyarakat pedesaan untuk menjaga dan melestarikan serta melakukan perilaku hidup sehat untuk  memutuskan siklus rantai penularan penyakit diare di Indonesia. Ummy Maisarah RasyidahDirektorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Universitas SurabayaarticlehygienesanitationdiarrheaMedicineRENIDKeluwih, Vol 1, Iss 1 (2019)
institution DOAJ
collection DOAJ
language EN
ID
topic hygiene
sanitation
diarrhea
Medicine
R
spellingShingle hygiene
sanitation
diarrhea
Medicine
R
Ummy Maisarah Rasyidah
Diare sebagai Konsekuensi Buruknya Sanitasi Lingkungan
description Abstract—Diarrhea becomes the second disease after ARI that causes morbidity and death in Indonesia. Riskesdas in 2007 shows diarrhea as an infectious disease with high morbidity and mortality rates. The morbidity survey by the Directorate General of Disease Control and Environmental Health of the Ministry of Health from 2000 - 2010 showed a tendency for the incidence of diarrheal disease to rise, namely the 2000 Incidence Rate of diarrheal disease 301/1000 population, in 2003 it rose to 374/1000 population, in 2006 it became 423 / 1000 residents and in 2010 became 411/1000 residents. This paper wants to find out the preventive actions taken by the government in controlling diarrheal diseases in terms of environmental sanitation. Literature searches are conducted online and manually on scientific publications in Indonesian or English, with keywords in the form of diarrheal disease, environmental sanitation, public health efforts, government and health offices. The results show that from 25 related publications, 17 publications discuss diarrhea and 8 publications discuss environmental sanitation. The conclusion obtained is the incidence of diarrhea fluctuates from year to year. An increase in diarrheal disease is associated with poor environmental sanitation, the root of which is the lack of awareness and knowledge in particular rural communities to maintain and preserve and carry out healthy living behaviors to break the cycle of diarrheal transmission in Indonesia. Abstrak—Diare menjadi penyakit kedua setelah ISPA yang menyebabkan kejadian kesakitan maupun kematian di Indonesia. Riskesdas tahun 2007 menunjukkan diare sebagai penyakit menular dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Tulisan ini ingin mengetahui  tindakan preventif yang dilakukan pemerintah dalam usaha mengendalikan terjadinya penyakit diare ditinjau dari sanitasi lingkungan. Penelusuran literatur dilakukan secara online dan manual terhadap publikasi ilmiah berbahasa Indonesia atau Inggris, dengan kata kunci berupa penyakit diare, sanitasi lingkungan, usaha kesehatan masyarakat, pemerintah dan dinas kesehatan.  Hasil amatan menunjukkan dari  25 publikasi yang berkaitan, 17 publikasi membahas tentang diare dan 8 publikasi membahas tentang sanitasi lingkungan. Kesimpulan yang didapatkan adalah  angka insiden diare berfluktuasi dari tahun ke tahun. Peningkatan penyakit diare berhubungan dengan buruknya sanitasi lingkungan yang akar permasalahannya terdapat pada kurang kesadaran dan pengetahun pada khususnya  masyarakat pedesaan untuk menjaga dan melestarikan serta melakukan perilaku hidup sehat untuk  memutuskan siklus rantai penularan penyakit diare di Indonesia.
format article
author Ummy Maisarah Rasyidah
author_facet Ummy Maisarah Rasyidah
author_sort Ummy Maisarah Rasyidah
title Diare sebagai Konsekuensi Buruknya Sanitasi Lingkungan
title_short Diare sebagai Konsekuensi Buruknya Sanitasi Lingkungan
title_full Diare sebagai Konsekuensi Buruknya Sanitasi Lingkungan
title_fullStr Diare sebagai Konsekuensi Buruknya Sanitasi Lingkungan
title_full_unstemmed Diare sebagai Konsekuensi Buruknya Sanitasi Lingkungan
title_sort diare sebagai konsekuensi buruknya sanitasi lingkungan
publisher Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Universitas Surabaya
publishDate 2019
url https://doaj.org/article/23214c89d9524cc385872715492c0271
work_keys_str_mv AT ummymaisarahrasyidah diaresebagaikonsekuensiburuknyasanitasilingkungan
_version_ 1718415902519590912