Diplomasi Ekonomi dan Militer India di Asia Tenggara sebagai Pendukung Keberadaan Kluster Industri Militer
Tulisan ini mengeksplorasi Asia Tenggara sebagai pasar yang potensial untuk Kluster Industri Militer. Tiga Negara yang merepresentasikan area ini adalah Myanmar, Thailand, dan Singapura. Setiap Negara memiliki spesifikasi yang unik, termasuk keuntungan absolut yaitu Negara India sebagai Negara tetan...
Guardado en:
Autor principal: | |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN ID |
Publicado: |
Parahyangan Centre for International Studies, Parahyangan Catholic University
2017
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/27f984872af74121a2444b03f9ed8cf9 |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
Sumario: | Tulisan ini mengeksplorasi Asia Tenggara sebagai pasar yang potensial untuk Kluster Industri Militer. Tiga Negara yang merepresentasikan area ini adalah Myanmar, Thailand, dan Singapura. Setiap Negara memiliki spesifikasi yang unik, termasuk keuntungan absolut yaitu Negara India sebagai Negara tetangga. Myanmar memiliki potensi geopolitik dan sumber daya alam mentah yang berlimpah, sedangkan Singapura memiliki keuntungan kompetitif yaitu dapat mengelola sektor jasa. Dibandingkan dengan dua Negara sebelumnya, Thailand hanya memiliki keuntungan dari diaspora India sebagai komponen pendukung dari keberlanjutan dari Kluster Industri Militer. Tapi, kuantitas ini memberikan jaminan bahwa India tidak pernah mengabaikan posisi Negara di setiap kebijakannya. Selain itu, penulis menyimpulkan jika ekonomi dan diplomasi militer harus diambil oleh Least Developed Country, khususnya sebagai ekonomi, yang menempatkan industry militer sebagai prioritas pengembangan sub-sektor. Argumentasi yang paling mendesak adalah model monopsoni yang memiliki latar belakang kostumer yang minimum, sedangkan ketersediaan volume permintaan absolut untuk kinerja kluster. |
---|