Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Materi Logika Matematika melalui Pembelajaran Kooperatif Team Game Tournament
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif TGT (Team Game Tournament) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa kelas XI TKJ A SMKN 1 Pleret. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini...
Guardado en:
Autor principal: | |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN ID |
Publicado: |
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY
2021
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/365883cb76e946a89412e8e2ec49117b |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
Sumario: | Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif TGT (Team Game Tournament) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa kelas XI TKJ A SMKN 1 Pleret. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan bersama kolaborator yang merupakan teman sejawat. Siswa kelas XI TKJ A sebagai subyek penelitian berjumlah 34 orang. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus, siklus pertama dengan materi pernyataan majemuk yaitu konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi. Sedangkan siklus kedua dengan materi invers, konvers, dan kontraposisi. Instrumen yang digunakan meliputi lembar observasi dan lembar tes. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, catatan lapangan dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran kooperatif TGT yang terdiri dari 5 tahapan yang diterapkan pada mata pelajaran matematika dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa. Persentase keaktifan siswa sebelum diberikan tindakan hanya 50%, pada siklus I terjadi peningkatan menjadi 70,59% dan pada siklus II meningkat menjadi 83,95%. Dari tes hasil belajar diperoleh jumlah siswa yang tuntas sebelum diberikan tindakan hanya 17,65% pada siklus I terjadi peningkatan menjadi 29,41% dan meningkat menjadi 50% pada siklus II.
|
---|