Manajemen Berbasis Budaya Religius Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di SMA Negeri 15 Luwu
Penelitian ini bertujuan untuk: menganalisis pelaksanaan manajemen berbasis budaya religius dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMA Negeri 15 Luwu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif, dimana data deskriptif ini ialah dengan cara mendeskripsikan/menje...
Guardado en:
Autor principal: | |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN ID |
Publicado: |
Universitas Cokroaminoto Palopo
2020
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/3c4927c347db4dde8195e96e05c76d04 |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
Sumario: | Penelitian ini bertujuan untuk: menganalisis pelaksanaan manajemen berbasis budaya religius dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMA Negeri 15 Luwu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif, dimana data deskriptif ini ialah dengan cara mendeskripsikan/menjelaskan, menguraikan, dan menggambarkan kejadian-kejadian yang peneliti dapatkan di lapangan yang berkaitan dengan manajemen berbasis budaya religius dalam peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri 15 Luwu Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu yang dipaparkan dalam bentuk kalimat atau narasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan pedagogik, teologis normatif dan pendekatan manajemen. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru SMA Negeri 15 Luwu. Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan manajemen berbasis budaya religius terlaksana dengan baik. Para guru sangat antusias dalam menerapkan budaya religius di sekolah. Mereka selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam melaksanakan kegiatan yang berbasis budaya religius seperti disiplin datang dan mengajar tepat waktu, membaca al-Qur’an dengan baik dan benar sebelum proses pembelajaran berlangsung pada jam pelajaran pertama, mendampingi peserta didik dalam melaksanakan shalat secara berjamaah, serta selalu menjaga kebersamaan antar para guru dalam menjalankan tugas-tugasnya, seperti ketika ada guru memiliki masalah terkait pekerjaannya maka guru yang lain berusaha membantu dengan memberikan masukan atau saran sebagaimana masalah yang dihadapi guru tersebut. Dalam hal tersebut kepala sekolah melakukan beberapa tahap atau langkah, yaitu; mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
|
---|