MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF UNTUK MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN OTENTIK

BUILDING CREATIVE THINKING ABILITY TO OVERCOME ENVIRONMENTAL PROBLEMS USING AUTHENTIC LEARNING Abstract Creative thinking skills are some of the competencies needed in the 21st Century, which is a period that demands transformation, including education. This situation requires people to have the res...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autores principales: Meitiyani Meitiyani, Nadhiro Nadhiro, Ali Syaban
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2019
Materias:
Acceso en línea:https://doaj.org/article/3d8498ba8c47420e83a08d5d507cc815
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
id oai:doaj.org-article:3d8498ba8c47420e83a08d5d507cc815
record_format dspace
spelling oai:doaj.org-article:3d8498ba8c47420e83a08d5d507cc8152021-12-01T10:42:51ZMEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF UNTUK MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN OTENTIK1979-72812443-128110.15408/es.v11i2.13066https://doaj.org/article/3d8498ba8c47420e83a08d5d507cc8152019-12-01T00:00:00Zhttp://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusains/article/view/13066https://doaj.org/toc/1979-7281https://doaj.org/toc/2443-1281BUILDING CREATIVE THINKING ABILITY TO OVERCOME ENVIRONMENTAL PROBLEMS USING AUTHENTIC LEARNING Abstract Creative thinking skills are some of the competencies needed in the 21st Century, which is a period that demands transformation, including education. This situation requires people to have the resilience to adapt and survive in this Century. Cultivating creativity in learning activities is very important to strengthen the resilience of students in the future. This study aims to describe the role of authentic learning in students' creative thinking abilities. This study used a quasi-experimental method conducted on 52 Biology Education students in the second semester of classes 2A and 2B. The instructional approach used was authentic learning in the form of designing anti-styrofoam social campaigns. Data analysis techniques involved validity, reliability, and independent t-test using SPSS 20 as a statistical tool. This study used test instruments to measure four aspects of creative thinking abilities. The data collection technique used was an 8 question essay on the subject of Solid Waste Management. The results showed differences in the average ability of creative thinking between groups of students, class 2A with Authentic Learning treatment showed 73.4%, and class 2B as a control showed 46%. A large number of students have difficulty in creative thinking in the elaboration aspect. It is recommended that broader research needs to be done at the elementary and secondary school levels to develop students' creative thinking skills. Abstrak Keterampilan berpikir kreatif adalah salah satu kompetensi yang dibutuhkan di Abad ke-21. Periode yang membutuhkan transformasi kehidupan termasuk pendidikan di dalamnya. Situasi ini menuntut orang untuk memiliki ketahanan untuk beradaptasi dan bertahan hidup di abad ini. Menumbuhkan kreativitas dalam kegiatan belajar sangat penting untuk memperkuat ketahanan siswa di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran pembelajaran otentik pada kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimental yang dilakukan pada 52 siswa Pendidikan Biologi di semester II kelas 2A dan 2B. Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran otentik dalam bentuk merancang kampanye sosial anti sterofoam. Teknik analisis data melibatkan validitas, reliabilitas dan independent t-test menggunakan SPSS 20 sebagai alat statistik. Penelitian ini menggunakan instrumen tes untuk mengukur empat aspek kemampuan berpikir kreatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah  soal essay yang berjumlah 8 pertanyaan pada pokok bahasan Pengelolaan limbah Padat. Hasil menunjukkan perbedaan dalam kemampuan rata-rata berpikir kreatif antara kelompok siswa, kelas 2A dengan perlakuan Authentic Learning menunjukkan 73,4% dan kelas 2B sebagai kontrol menunjukkan 46%. Sejumlah besar siswa mengalami kesulitan dalam berpikir kreatif yaitu dalam aspek elaborasi. Disarankan bahwa penelitian yang lebih luas perlu dilakukan di tingkat sekolah dasar dan menengah untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif siswa.Meitiyani MeitiyaniNadhiro NadhiroAli SyabanUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakartaarticleauthentic learningcreative thinkingenvironmental problemsstyrofoam campaignspembelajaran otentik, berpikir kreatifmasalah lingkungankampanye sterofoamScience (General)Q1-390ENIDEDUSAINS, Vol 11, Iss 2, Pp 297-302 (2019)
institution DOAJ
collection DOAJ
language EN
ID
topic authentic learning
creative thinking
environmental problems
styrofoam campaigns
pembelajaran otentik, berpikir kreatif
masalah lingkungan
kampanye sterofoam
Science (General)
Q1-390
spellingShingle authentic learning
creative thinking
environmental problems
styrofoam campaigns
pembelajaran otentik, berpikir kreatif
masalah lingkungan
kampanye sterofoam
Science (General)
Q1-390
Meitiyani Meitiyani
Nadhiro Nadhiro
Ali Syaban
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF UNTUK MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN OTENTIK
description BUILDING CREATIVE THINKING ABILITY TO OVERCOME ENVIRONMENTAL PROBLEMS USING AUTHENTIC LEARNING Abstract Creative thinking skills are some of the competencies needed in the 21st Century, which is a period that demands transformation, including education. This situation requires people to have the resilience to adapt and survive in this Century. Cultivating creativity in learning activities is very important to strengthen the resilience of students in the future. This study aims to describe the role of authentic learning in students' creative thinking abilities. This study used a quasi-experimental method conducted on 52 Biology Education students in the second semester of classes 2A and 2B. The instructional approach used was authentic learning in the form of designing anti-styrofoam social campaigns. Data analysis techniques involved validity, reliability, and independent t-test using SPSS 20 as a statistical tool. This study used test instruments to measure four aspects of creative thinking abilities. The data collection technique used was an 8 question essay on the subject of Solid Waste Management. The results showed differences in the average ability of creative thinking between groups of students, class 2A with Authentic Learning treatment showed 73.4%, and class 2B as a control showed 46%. A large number of students have difficulty in creative thinking in the elaboration aspect. It is recommended that broader research needs to be done at the elementary and secondary school levels to develop students' creative thinking skills. Abstrak Keterampilan berpikir kreatif adalah salah satu kompetensi yang dibutuhkan di Abad ke-21. Periode yang membutuhkan transformasi kehidupan termasuk pendidikan di dalamnya. Situasi ini menuntut orang untuk memiliki ketahanan untuk beradaptasi dan bertahan hidup di abad ini. Menumbuhkan kreativitas dalam kegiatan belajar sangat penting untuk memperkuat ketahanan siswa di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran pembelajaran otentik pada kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimental yang dilakukan pada 52 siswa Pendidikan Biologi di semester II kelas 2A dan 2B. Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran otentik dalam bentuk merancang kampanye sosial anti sterofoam. Teknik analisis data melibatkan validitas, reliabilitas dan independent t-test menggunakan SPSS 20 sebagai alat statistik. Penelitian ini menggunakan instrumen tes untuk mengukur empat aspek kemampuan berpikir kreatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah  soal essay yang berjumlah 8 pertanyaan pada pokok bahasan Pengelolaan limbah Padat. Hasil menunjukkan perbedaan dalam kemampuan rata-rata berpikir kreatif antara kelompok siswa, kelas 2A dengan perlakuan Authentic Learning menunjukkan 73,4% dan kelas 2B sebagai kontrol menunjukkan 46%. Sejumlah besar siswa mengalami kesulitan dalam berpikir kreatif yaitu dalam aspek elaborasi. Disarankan bahwa penelitian yang lebih luas perlu dilakukan di tingkat sekolah dasar dan menengah untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif siswa.
format article
author Meitiyani Meitiyani
Nadhiro Nadhiro
Ali Syaban
author_facet Meitiyani Meitiyani
Nadhiro Nadhiro
Ali Syaban
author_sort Meitiyani Meitiyani
title MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF UNTUK MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN OTENTIK
title_short MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF UNTUK MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN OTENTIK
title_full MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF UNTUK MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN OTENTIK
title_fullStr MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF UNTUK MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN OTENTIK
title_full_unstemmed MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF UNTUK MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN OTENTIK
title_sort membangun kemampuan berpikir kreatif untuk mengatasi masalah lingkungan dengan menggunakan pembelajaran otentik
publisher Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
publishDate 2019
url https://doaj.org/article/3d8498ba8c47420e83a08d5d507cc815
work_keys_str_mv AT meitiyanimeitiyani membangunkemampuanberpikirkreatifuntukmengatasimasalahlingkungandenganmenggunakanpembelajaranotentik
AT nadhironadhiro membangunkemampuanberpikirkreatifuntukmengatasimasalahlingkungandenganmenggunakanpembelajaranotentik
AT alisyaban membangunkemampuanberpikirkreatifuntukmengatasimasalahlingkungandenganmenggunakanpembelajaranotentik
_version_ 1718405227922587648