Analisis Strategi Penjualan Stok Spare Part di PT. Fajar Mas Murni Surabaya
Penelitian ini menggunakan studi kasus pada PT Fajar Mas Murni Surabaya yang bertujuan untuk mengklasifikasikan masing-masing item stok spare part dengan pendekatan matriks BCG guna menentukan strategi penjualan stok item spare part. Hasil klasifikasi dengan matriks BCG diperoleh 6.60% item termasu...
Guardado en:
Autores principales: | , |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN |
Publicado: |
Department of Mathematics, UIN Sunan Ampel Surabaya
2018
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/4472f8b37c30452c944996bc1e915247 |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
Sumario: | Penelitian ini menggunakan studi kasus pada PT Fajar Mas Murni Surabaya yang bertujuan untuk mengklasifikasikan masing-masing item stok spare part dengan pendekatan matriks BCG guna menentukan strategi penjualan stok item spare part. Hasil klasifikasi dengan matriks BCG diperoleh 6.60% item termasuk dalam kuadran stars yang menyumbang omzet 80.67% bagi perusahaan, 15.57% item termasuk dalam kuadran question marks yang menyumbang omzet 14.95% bagi perusahaan, 71.70% item termasuk dalam kuadran dogs yang menyumbang omzet hanya 1.87% bagi perusahaan, dan 6.13% termasuk dalam kuadran cash cows yang menyumbang omzet 2.50% bagi perusahaan. Analisis strategi yang sebaiknya dilakukan pada kuadran stars adalah dengan melakukan forecasting penjualan untuk menjaga kontinuitas stok spare part, pada kuadran question marks yang sebaiknya dilakukan adalah mengembangkan nilai penjualan dengan menjual item secara diskon agar terjadi peningkatan volume penjualan dan dapat menghabiskan stok, sedangkan pada kuadran dogs alternatif strategi yang sebaiknya dilakukan adalah lebih meningkatkan kegiatan promosi dari item-item tersebut, dan pada kuadran cash cows adalah dengan mempertahankan penjualan. Kemudian dilakukan forecasting penjualan pada item stok spare part kuadran stars tahun 2018 agar tetap terjaga kontinuitasnya dengan menggunakan metode trend (T) rata-rata bergerak dengan variasi siklus (C), variasi musim (S), dan gerak tak beraturan (I) karena memberikan nilai MAPE yang lebih kecil yaitu 23% dan 27% ketika hanya menggunakan metode trend. |
---|