Metode Pembelajaran Bahasa Inggris yang Digunakan Guru pada Lembaga Pendidikan Non-Formal LP3N Kerinci
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pembelajaran Bahasa Inggris yang digunakan oleh guru pada lembaga pendidikan non formal LP3N Kerinci. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua instrumen yakni observasi dan wawancara. Su...
Guardado en:
Autor principal: | |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN ID |
Publicado: |
Universitas Cokroaminoto Palopo
2021
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/48b36882b02c4222a38344464b8cdc0a |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
Sumario: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pembelajaran Bahasa Inggris yang digunakan oleh guru pada lembaga pendidikan non formal LP3N Kerinci. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua instrumen yakni observasi dan wawancara. Subjek dari penelitian ini adalah 3 orang guru Bahasa Inggris di LP3N Kerinci yang terdiri dari 2 guru perempuan dan 1 guru laki – laki. Guru-guru ini mengajar pada level kelas yang berbeda. Mereka sudah mengajar lebih dari 5 tahun di lembaga pendidikan non formal ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pembelajaran Bahasa Inggris guru menerapkan metode yang berbeda tergantung pada level siswa yang diajar dan materi yang diajarkan. Kemampuan Bahasa Inggris siswa juga menjadi salah satu faktor dalam pemilihan metode oleh guru. Pada kelas Beginner dan Elementary guru cenderung menerapkan metode TPR, karena pada level kelas ini siswa yang diajar adalah siswa SD dengan rentan umur 7-10 tahun. Siswa pada rentan usia ini mudah bosan saat belajar maka untuk membuat mereka lebih tertarik dan termotivasi saat belajar guru menggunakan metode TPR dimana dalam kegiatan pembelajaran banyak menggunakan gerakan. Pada kelas Intermediate, Upper Intermediate, Advance dan TOEFL metode yang digunakan guru adalah GTM. Guru memilih metode ini karena pada level ini siswa banyak diajarkan tentang Grammar seperti Tenses, Comparison, Preposition dan lainnya. Sehingga agar siswa lebih mudah memahami pelajaran maka guru menggunakan dua bahasa yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam menjelaskan materi. Selanjutnya pada kelas percakapan, guru menggunakan metode Direct Method karena kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam pengajaran Bahasa Inggris di lembaga non formal LP3N Kerinci guru menerapkan metode TPR, GTM, dan Direct Method tergantung dari level kelas dan materi yang akan diajarkan.
|
---|