Evaluasi Penentuan Lokasi Bandara Berdasarkan Peninjauan Aksesibilitas di Provinsi Jawa Timur

Adanya bandara yang berdekatan akan menyebabkan adanya wilayah cakupan pelayanan yang saling tumpang tindih. Dinamika yang terjadi pada bandara-bandara di suatu wilayah mungkin menghasilkan kemunculan multiple airport regions (MARs). Dalam melakukan evaluasi, tahap pertama yang dilakukan yaitu mengh...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autor principal: Brian Nararya Nugraha
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: Air Transportation Research and Development Center 2021
Materias:
Acceso en línea:https://doaj.org/article/4da2aac76c8d4af8b6e97af4d267f6cf
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
id oai:doaj.org-article:4da2aac76c8d4af8b6e97af4d267f6cf
record_format dspace
spelling oai:doaj.org-article:4da2aac76c8d4af8b6e97af4d267f6cf2021-11-30T07:16:04ZEvaluasi Penentuan Lokasi Bandara Berdasarkan Peninjauan Aksesibilitas di Provinsi Jawa Timur0215-90662528-404510.25104/wa.v45i2.349.85-98https://doaj.org/article/4da2aac76c8d4af8b6e97af4d267f6cf2021-06-01T00:00:00Zhttp://www.wartaardhia.com/index.php/wartaardhia/article/view/349https://doaj.org/toc/0215-9066https://doaj.org/toc/2528-4045Adanya bandara yang berdekatan akan menyebabkan adanya wilayah cakupan pelayanan yang saling tumpang tindih. Dinamika yang terjadi pada bandara-bandara di suatu wilayah mungkin menghasilkan kemunculan multiple airport regions (MARs). Dalam melakukan evaluasi, tahap pertama yang dilakukan yaitu menghitung catchment area bandara dan travel time transportasi darat sebagai aksesibilitas darat pada wilayah yang ditinjau. Kemudian dilakukan analisa jaringan penerbangan pada bandara yang ditinjau dengan cara observasi dan peramalan. Aksesibilitas udara suatu bandara kemudian dihitung dengan melihat jaringan penerbangan bandara tersebut. Setelah didapat aksesibilitas darat dan udara bandara, kemudian dihitung aksesibilitas transportasi udara suatu bandara sebagai nilai kriteria yang digunakan untuk evaluasi. Hasil perbandingan dari nilai aksesibilitas transportasi udara regional antara bandara eksisting dengan penambahan bandara rencana menunjukkan peningkatan sebesar 19,78%. Artinya pembangunan bandara rencana berpotensi meningkatkan aksesibilitas secara regional yang ditinjau berdasarkan aksesibilitas darat dan udara pada wilayah Provinsi Jawa Timur. Walaupun secara regional aksesibilitas transportasi udaranya meningkat, namun aksesibilitas transportasi udara masing-masing bandara eksisting menurun sebesar 33,10% dengan adanya bandara baru.Brian Nararya NugrahaAir Transportation Research and Development Centerarticleaksesibilitas darataksesibilitas udaracakupan pelayananlokasi bandaramultiple airport regionstransportasi udaraTransportation engineeringTA1001-1280Motor vehicles. Aeronautics. AstronauticsTL1-4050ENIDWarta Ardhia: Jurnal Perhubungan Udara, Vol 45, Iss 2, Pp 85-98 (2021)
institution DOAJ
collection DOAJ
language EN
ID
topic aksesibilitas darat
aksesibilitas udara
cakupan pelayanan
lokasi bandara
multiple airport regions
transportasi udara
Transportation engineering
TA1001-1280
Motor vehicles. Aeronautics. Astronautics
TL1-4050
spellingShingle aksesibilitas darat
aksesibilitas udara
cakupan pelayanan
lokasi bandara
multiple airport regions
transportasi udara
Transportation engineering
TA1001-1280
Motor vehicles. Aeronautics. Astronautics
TL1-4050
Brian Nararya Nugraha
Evaluasi Penentuan Lokasi Bandara Berdasarkan Peninjauan Aksesibilitas di Provinsi Jawa Timur
description Adanya bandara yang berdekatan akan menyebabkan adanya wilayah cakupan pelayanan yang saling tumpang tindih. Dinamika yang terjadi pada bandara-bandara di suatu wilayah mungkin menghasilkan kemunculan multiple airport regions (MARs). Dalam melakukan evaluasi, tahap pertama yang dilakukan yaitu menghitung catchment area bandara dan travel time transportasi darat sebagai aksesibilitas darat pada wilayah yang ditinjau. Kemudian dilakukan analisa jaringan penerbangan pada bandara yang ditinjau dengan cara observasi dan peramalan. Aksesibilitas udara suatu bandara kemudian dihitung dengan melihat jaringan penerbangan bandara tersebut. Setelah didapat aksesibilitas darat dan udara bandara, kemudian dihitung aksesibilitas transportasi udara suatu bandara sebagai nilai kriteria yang digunakan untuk evaluasi. Hasil perbandingan dari nilai aksesibilitas transportasi udara regional antara bandara eksisting dengan penambahan bandara rencana menunjukkan peningkatan sebesar 19,78%. Artinya pembangunan bandara rencana berpotensi meningkatkan aksesibilitas secara regional yang ditinjau berdasarkan aksesibilitas darat dan udara pada wilayah Provinsi Jawa Timur. Walaupun secara regional aksesibilitas transportasi udaranya meningkat, namun aksesibilitas transportasi udara masing-masing bandara eksisting menurun sebesar 33,10% dengan adanya bandara baru.
format article
author Brian Nararya Nugraha
author_facet Brian Nararya Nugraha
author_sort Brian Nararya Nugraha
title Evaluasi Penentuan Lokasi Bandara Berdasarkan Peninjauan Aksesibilitas di Provinsi Jawa Timur
title_short Evaluasi Penentuan Lokasi Bandara Berdasarkan Peninjauan Aksesibilitas di Provinsi Jawa Timur
title_full Evaluasi Penentuan Lokasi Bandara Berdasarkan Peninjauan Aksesibilitas di Provinsi Jawa Timur
title_fullStr Evaluasi Penentuan Lokasi Bandara Berdasarkan Peninjauan Aksesibilitas di Provinsi Jawa Timur
title_full_unstemmed Evaluasi Penentuan Lokasi Bandara Berdasarkan Peninjauan Aksesibilitas di Provinsi Jawa Timur
title_sort evaluasi penentuan lokasi bandara berdasarkan peninjauan aksesibilitas di provinsi jawa timur
publisher Air Transportation Research and Development Center
publishDate 2021
url https://doaj.org/article/4da2aac76c8d4af8b6e97af4d267f6cf
work_keys_str_mv AT briannararyanugraha evaluasipenentuanlokasibandaraberdasarkanpeninjauanaksesibilitasdiprovinsijawatimur
_version_ 1718406742121906176