Uji Aktivitas Antipiretik Kombinasi Ekstrak Etanol Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.) dan Daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens L.) Pada Mencit yang Diinduksi Ragi
Demam merupakan kondisi terjadinya kenaikan suhu tubuh di atas suhu normal. Demam terjadi sebagai bagian dari mekanisme pertahanan tubuh melawan infeksi. Penelitian terdahulu, meniran dan sambung nyawa mengandung flavonoid dan secara ilmiah ekstrak tunggal kedua tanaman tersebut memiliki aktivitas a...
Guardado en:
Autores principales: | , , |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN ID |
Publicado: |
Universitas Sebelas Maret
2021
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/4ecd2136b52444cab2b28feffee7f3d4 |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
Sumario: | Demam merupakan kondisi terjadinya kenaikan suhu tubuh di atas suhu normal. Demam terjadi sebagai bagian dari mekanisme pertahanan tubuh melawan infeksi. Penelitian terdahulu, meniran dan sambung nyawa mengandung flavonoid dan secara ilmiah ekstrak tunggal kedua tanaman tersebut memiliki aktivitas antipiretik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antipiretik kombinasi ekstrak etanol herba meniran dan daun sambung nyawa pada mencit yang diinduksi ragi dan untuk membandingkan dengan ekstrak tunggalnya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Pengujian antipiretik pada penelitian ini mencit diinduksi ragi dengan dosis 20 mL/kgBB secara subkutan dan diukur suhu badan melalui rektal. Kelompok uji dibagi menjadi 8 kelompok yaitu kelompok kontrol positif (Parasetamol 1,3 mg/20 gram BB mencit), kontrol normal, kontrol negatif (CMC-Na), ekstrak daun sambung nyawa (EDS) mengandung 10 mg/kgBB mencit kuersetin (100%), ekstrak herba meniran (EHM) mengandung 10 mg/kgBB mencit kuersetin (100%); EDS 75% : EHM 25%; EDS 50% : EHM 50%; dan EDS 25% : EHM 75% yang diinjeksikan secara intraperitoneal pada mencit. Pengukuran suhu dilakukan dengan interval waktu 30 menit selama 5 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai AUC semua kelompok perlakuan memiliki perbedaan yang signifikan (p≤0,05) dengan kontrol negatif, yang artinya ekstrak tunggal maupun ekstrak kombinasi herba meniran dan daun sambung nyawa memiliki aktivitas antipiretik. Ekstrak kombinasi herba meniran dan daun sambung nyawa tidak lebih baik dalam menurunkan demam dibandingkan dengan ekstrak tunggalnya. Dosis tunggal ekstrak daun sambung nyawa memiliki aktivitas antipiretik yang paling baik karena memiliki nilai AUC yang paling kecil (10.549,50). |
---|