Pengaruh Penggunaan Jenis Pelarut dalam Uji Sitotoksistas Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) pada Wound Dressing Kolagen-Kitosan

Kolagen dan kitosan dapat digunakan sebagai bahan pembalut luka karena memiliki karakteristik yang baik. Namun, pembalut luka kolagen-kitosan perlu dilakukan uji sitotoksisitas sebelum diaplikasikan secara in vivo, seperti Brine Shrimp Lethally Test (BSLT). Pembalut luka kolagen-kitosan tidak dapat...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autores principales: Ary Andini, Endah Prayekti, Fadillah Triasmoro, Indah Nur Kamaliyah
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2021
Materias:
Acceso en línea:https://doaj.org/article/520c82be0e4a40efbf83f4c7a0790cb2
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
id oai:doaj.org-article:520c82be0e4a40efbf83f4c7a0790cb2
record_format dspace
spelling oai:doaj.org-article:520c82be0e4a40efbf83f4c7a0790cb22021-11-11T04:40:36ZPengaruh Penggunaan Jenis Pelarut dalam Uji Sitotoksistas Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) pada Wound Dressing Kolagen-Kitosan2407-18972407-192710.15575/ak.v8i1.10277https://doaj.org/article/520c82be0e4a40efbf83f4c7a0790cb22021-06-01T00:00:00Zhttps://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ak/article/view/10277https://doaj.org/toc/2407-1897https://doaj.org/toc/2407-1927Kolagen dan kitosan dapat digunakan sebagai bahan pembalut luka karena memiliki karakteristik yang baik. Namun, pembalut luka kolagen-kitosan perlu dilakukan uji sitotoksisitas sebelum diaplikasikan secara in vivo, seperti Brine Shrimp Lethally Test (BSLT). Pembalut luka kolagen-kitosan tidak dapat larut dalam Dimetil Sulfoksida (DMSO) dan aquadest dengan mudah, oleh karena itu perlu pertimbangan alternatif pelarut karena kolagen dan kitosan lebih mudah larut dalam pelarut asam seperti asam klorida (HCl) dan asam asetat ( CH3COOH). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Lethal Concentration  50 (LC50) dari pembalut luka kolagen-kitosan yang dilarutkan dalam pelarut DMSO, HCl, CH3COOH dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Pembalut luka kolagen-kitosan didapatkan dengan mencampurkan larutan kitosan 2% dan kolagen dengan perbandingan 1:1 w/w kemudian dihomogenkan, dicetak, dan dikeringkan.  Penelitian ini menggunakan uji sitotoksisitas dengan metode BSLT dan LC50 dihitung menggunakan Analisis Probit. Pembalut luka dilarutkan dalam pelarut DMSO 1%, CH3COOH 1%, dan HCl 1% hingga homogen, kemudian diencerkan dengan berbagai konsentrasi yaitu 100 ppm, 250 ppm, 250 ppm, 500 ppm, dan 1000 ppm dengan tiga kali ulangan untuk setiap perlakuan. Setelah itu uji BSLT dilakukan dengan menggunakan Artemia salina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembalut luka yang dilarutkan dalam DMSO 1% memiliki LC50 > 1000 ppm, sedangkan pada pelarut CH3COOH dan pelarut  HCl menunjukkan  LC50< 30. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelarut DMSO bersifat non-toksik (LC50  > 1000 ppm), tetapi pelarut CH3COOH 1% dan HCl 1% bersifat sangat toksik (LC50 < 30 ppm) sebagai pelarut alternatif pembalut luka kolagen-kitosan pada uji BSLT.Ary AndiniEndah PrayektiFadillah TriasmoroIndah Nur KamaliyahUIN Sunan Gunung Djati Bandungarticlesitotoksisitasbsltkolagenkitosanpembalut luka.ChemistryQD1-999ENIDΑl-Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan, Vol 8, Iss 1, Pp 15-20 (2021)
institution DOAJ
collection DOAJ
language EN
ID
topic sitotoksisitas
bslt
kolagen
kitosan
pembalut luka.
Chemistry
QD1-999
spellingShingle sitotoksisitas
bslt
kolagen
kitosan
pembalut luka.
Chemistry
QD1-999
Ary Andini
Endah Prayekti
Fadillah Triasmoro
Indah Nur Kamaliyah
Pengaruh Penggunaan Jenis Pelarut dalam Uji Sitotoksistas Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) pada Wound Dressing Kolagen-Kitosan
description Kolagen dan kitosan dapat digunakan sebagai bahan pembalut luka karena memiliki karakteristik yang baik. Namun, pembalut luka kolagen-kitosan perlu dilakukan uji sitotoksisitas sebelum diaplikasikan secara in vivo, seperti Brine Shrimp Lethally Test (BSLT). Pembalut luka kolagen-kitosan tidak dapat larut dalam Dimetil Sulfoksida (DMSO) dan aquadest dengan mudah, oleh karena itu perlu pertimbangan alternatif pelarut karena kolagen dan kitosan lebih mudah larut dalam pelarut asam seperti asam klorida (HCl) dan asam asetat ( CH3COOH). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Lethal Concentration  50 (LC50) dari pembalut luka kolagen-kitosan yang dilarutkan dalam pelarut DMSO, HCl, CH3COOH dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Pembalut luka kolagen-kitosan didapatkan dengan mencampurkan larutan kitosan 2% dan kolagen dengan perbandingan 1:1 w/w kemudian dihomogenkan, dicetak, dan dikeringkan.  Penelitian ini menggunakan uji sitotoksisitas dengan metode BSLT dan LC50 dihitung menggunakan Analisis Probit. Pembalut luka dilarutkan dalam pelarut DMSO 1%, CH3COOH 1%, dan HCl 1% hingga homogen, kemudian diencerkan dengan berbagai konsentrasi yaitu 100 ppm, 250 ppm, 250 ppm, 500 ppm, dan 1000 ppm dengan tiga kali ulangan untuk setiap perlakuan. Setelah itu uji BSLT dilakukan dengan menggunakan Artemia salina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembalut luka yang dilarutkan dalam DMSO 1% memiliki LC50 > 1000 ppm, sedangkan pada pelarut CH3COOH dan pelarut  HCl menunjukkan  LC50< 30. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelarut DMSO bersifat non-toksik (LC50  > 1000 ppm), tetapi pelarut CH3COOH 1% dan HCl 1% bersifat sangat toksik (LC50 < 30 ppm) sebagai pelarut alternatif pembalut luka kolagen-kitosan pada uji BSLT.
format article
author Ary Andini
Endah Prayekti
Fadillah Triasmoro
Indah Nur Kamaliyah
author_facet Ary Andini
Endah Prayekti
Fadillah Triasmoro
Indah Nur Kamaliyah
author_sort Ary Andini
title Pengaruh Penggunaan Jenis Pelarut dalam Uji Sitotoksistas Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) pada Wound Dressing Kolagen-Kitosan
title_short Pengaruh Penggunaan Jenis Pelarut dalam Uji Sitotoksistas Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) pada Wound Dressing Kolagen-Kitosan
title_full Pengaruh Penggunaan Jenis Pelarut dalam Uji Sitotoksistas Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) pada Wound Dressing Kolagen-Kitosan
title_fullStr Pengaruh Penggunaan Jenis Pelarut dalam Uji Sitotoksistas Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) pada Wound Dressing Kolagen-Kitosan
title_full_unstemmed Pengaruh Penggunaan Jenis Pelarut dalam Uji Sitotoksistas Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) pada Wound Dressing Kolagen-Kitosan
title_sort pengaruh penggunaan jenis pelarut dalam uji sitotoksistas metode brine shrimp lethality test (bslt) pada wound dressing kolagen-kitosan
publisher UIN Sunan Gunung Djati Bandung
publishDate 2021
url https://doaj.org/article/520c82be0e4a40efbf83f4c7a0790cb2
work_keys_str_mv AT aryandini pengaruhpenggunaanjenispelarutdalamujisitotoksistasmetodebrineshrimplethalitytestbsltpadawounddressingkolagenkitosan
AT endahprayekti pengaruhpenggunaanjenispelarutdalamujisitotoksistasmetodebrineshrimplethalitytestbsltpadawounddressingkolagenkitosan
AT fadillahtriasmoro pengaruhpenggunaanjenispelarutdalamujisitotoksistasmetodebrineshrimplethalitytestbsltpadawounddressingkolagenkitosan
AT indahnurkamaliyah pengaruhpenggunaanjenispelarutdalamujisitotoksistasmetodebrineshrimplethalitytestbsltpadawounddressingkolagenkitosan
_version_ 1718439584466993152