Penerapan Metode Presentasi Dalam Topik Deskripsi NKRI Untuk Pembelajaran PKn Bagi Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Palopo

Warga negara perlu memiliki pengetahuan kewarganegaraan yang baik, memiliki keterampilan intelektual maupun partisipatif, dan pengetahuan serta keterampilan dalam membentuk suatu karakter atau watak yang mapan, sehingga menjadi sikap dan kebiasaan sehari-hari. Namun dalam kenyataan yang dihadapi da...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autor principal: Malyana Malyana
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: Universitas Cokroaminoto Palopo 2019
Materias:
L
Acceso en línea:https://doaj.org/article/566a6c3499064b8dba2118b95420bda4
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
Descripción
Sumario:Warga negara perlu memiliki pengetahuan kewarganegaraan yang baik, memiliki keterampilan intelektual maupun partisipatif, dan pengetahuan serta keterampilan dalam membentuk suatu karakter atau watak yang mapan, sehingga menjadi sikap dan kebiasaan sehari-hari. Namun dalam kenyataan yang dihadapi dalam pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), kebanyakan guru mengeluhkan rendahnya kemampuan siswa berfikir secara rasional, kritis dan kreatif, sehingga kurang mampu memahami berbagai wacana kewarganegaraan. Penelitian ini bertujuan memperbaiki rendahnya pemahaman siswa Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan bagi siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Palopo. Penelitian ini merupakan Classroom Action Research yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian yang mencakup kegiatan perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection) atau evaluasi. Penulis merencanakan pembelajaran dengan memilih materi pembelajaran tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui dua siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam penerapan metode presentasi pada siklus I, skor pemahaman materi NKRI yang dicapai siswa berada dalam kategori tinggi dengan nilai rata-rata 70,26. Pada siklus II, walaupun secara kategori tetap sama tetapi skor pemahaman materi siswa kelas meningkat sebesar 74,47. Dengan demikian disimpulkan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan menjadi lebih baik.