Identifikasi Kerusakan Pohon pada Hutan Tanaman Rakyat PIL, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia
Hutan Tanaman Rakyat (HTR) merupakan hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan. Salah satu penyebab menurunnya kesehatan HTR adalah...
Guardado en:
Autores principales: | , , , |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN ID |
Publicado: |
Fakultas Pertanian, Universitas Panji Sakti
2021
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/57c0681684764e719de1f7dd9c5480ff |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
Sumario: | Hutan Tanaman Rakyat (HTR) merupakan hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan. Salah satu penyebab menurunnya kesehatan HTR adalah rusaknya pohon. Kerusakan pohon yang diabaikan akan menjadi ancaman serius dan mengakibatkan kematian pada pohon tersebut. Tujuan dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi kerusakan pada pohon di area HTR Panca Indah Lestari menggunakan parameter kerusakan pohon. Adapun tahapan-tahapan dari penelitian ini, antara lain: penetapan jumlah klaster plot, pembuatan klaster plot, pengukuran kerusakan pohon di lokasi penelitian, dan identifikasi kerusakan yang telah diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 217 individu dari 9 jenis pohon dengan intensitas 91% pohon yang terdapat kerusakan dan intensitas 9% pohon yang tidak terdapat kerusakan. Identifikasi kerusakan yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat enam lokasi kerusakan pohon yang terjadi dengan lokasi kerusakan terbanyak terjadi pada batang bagian bawah sebesar 54% (216 lokasi), dan terdapat delapan tipe kerusakan yang berlangsung dengan tipe kerusakan terbanyak ialah luka terbuka sebesar 45% (201 kerusakan), dan tingkatan keparahan sangat banyak berlangsung pada 10% sebesar 71%. Dengan demikian, hasil identifikasi kerusakan pohon menunjukkan perlu dilakukannya teknik pemeliharaan yang tepat pada tegakan hutan tanaman rakyat. Pemeliharaan ini dapat mengurangi kerusakan pohon yang terjadi sehingga kesehatan hutan tetap terjaga dan berkelanjutan. |
---|