IDENTIFIKASI LITOLOGI BATUAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DENGAN KONFIGURASI WENNER PADA AREA PEMBANGUNAN KAMPUS 2 UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur litologi batuan di lokasi penelitian. Metode yang digunakan untuk menentukan jenis batuan tertentu adalah dengan menggunakan metode electrical resistivitymeter dengan konfigurasi werner, mekanisme dari metode ini adalah dengan menginjeksikan a...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autores principales: Rena Denya Agustina, Haekal Pazha, Reva Wiratama, muhammad minan chusni
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: Universitas Muhammadiyah Metro 2021
Materias:
Acceso en línea:https://doaj.org/article/5d5daf8dc3ca4077af3a1207f2ea451d
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
Descripción
Sumario:Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur litologi batuan di lokasi penelitian. Metode yang digunakan untuk menentukan jenis batuan tertentu adalah dengan menggunakan metode electrical resistivitymeter dengan konfigurasi werner, mekanisme dari metode ini adalah dengan menginjeksikan arus ke bumi sehingga akan didapat beda potensial yang dihasilkan dari respon batuan terhadap arus. melalui mana ia akan dibaca kemudian diidentifikasi oleh nilai resistivitasnya. Variasi jenis batuan akan terlihat sesuai dengan nilai tahanan jenisnya. Penelitian ini berlokasi di areal pembangunan kampus 2 UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan menurut lembar peta geologi regional Bandung dan sekitarnya berada pada formasi batuan QI (sedimen danau). Lintasan pengukuran geolistrik memiliki tiga jalur yaitu L.1, L.2, dan L.3 dan menggunakan 32 elektroda untuk setiap lintasan dengan jarak awal 6 meter, sehingga panjang lintasan adalah 192 meter untuk setiap lintasan. Nilai kesalahan inversi untuk L.1, L.2 dan L.3 masing-masing adalah 9,3%, 7,2% dan 6,1%. Dari pengukuran geolistrik yang telah dilakukan, ditemukan litologi lokasi penelitian untuk tiga lintasan (L.1, L.2, dan L.3) yang tersusun dari lempung tufaan dengan jenis resistivitas di bawah 100 m, tufan batupasir dengan nilai resistivitas antara 100 sampai 600 m, dan batugamping dengan nilai resistivitas di atas 600 Ωm.