Penggunaan Arnold Cat Map Dan Beta Chaotic Map Pada Enkripsi Data Citra

Penggunaan citra dalam kehidupan sehari-hari mengalami peningkatan seiring berkembangnya teknologi informasi. Untuk itu diperlukan sebuah cara agar data citra dapat ditransmisikan dengan aman. Salah satunya adalah dengan melakukan enkripsi pada citra. Citra terenkripsi akan membuat citra hanya dapat...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autores principales: Weny Mistarika Rahmawati, Febri Liantoni
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: P3M Politeknik Negeri Banjarmasin 2018
Materias:
Acceso en línea:https://doaj.org/article/5ef9be1a0f1b44baa31bc78af5f12fbc
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
Descripción
Sumario:Penggunaan citra dalam kehidupan sehari-hari mengalami peningkatan seiring berkembangnya teknologi informasi. Untuk itu diperlukan sebuah cara agar data citra dapat ditransmisikan dengan aman. Salah satunya adalah dengan melakukan enkripsi pada citra. Citra terenkripsi akan membuat citra hanya dapat dibaca oleh pihak yang berwenang saja. Skema yang digunakan pada proses enkripsi dapat berupa permutasi. Pada penelitian ini menggunakan Arnold cat map untuk melakukan permutasi pada enkripsi citra. Namun permutasi saja tidak cukup aman untuk mengenkripsi citra. Citra yang telah dipermutasi selanjutnya ditambah dengan algoritma lain berbasis chaos. Beta chaotic map digunakan dalam penelitian ini karena memiliki parameter yang lebih banyak dibandingkan dengan map jenis lain. Dengan parameter yang lebih besar maka akan memperkuat hasil enkripsi. Hasil pengujian yang dilakukan pada penelitian ini menunjukkan bahwa skema enkripsi memiliki ketahanan terhadap serangan brute force dan serangan analisis histogram. Citra asli akan memiliki bentuk yang sangat berbeda dengan citra hasil enkripsi yang dibuktikan dengan perhitungan nilai NPCR.