Studi Sifat Magnet dan Spektroskopi Sinar Tampak pada Darah Hijamah
Besi merupakan mikromineral yang paling banyak dalam tubuh makhluk hidup yang memiliki peranan penting dalam reaksi biokimia, yaitu pada proses transfer oksigen. Telah dilakukan pengkajian kadar dan kimiawi besi dalam darah hijamah berdasarkan waktu sampling, jenis kelamin dan objek usia yang berbed...
Guardado en:
Autores principales: | , , , |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN ID |
Publicado: |
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
2018
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/62a760efe3e14465929e8ac90a2cfe91 |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
id |
oai:doaj.org-article:62a760efe3e14465929e8ac90a2cfe91 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
oai:doaj.org-article:62a760efe3e14465929e8ac90a2cfe912021-11-11T04:40:35ZStudi Sifat Magnet dan Spektroskopi Sinar Tampak pada Darah Hijamah2407-18972407-192710.15575/ak.v5i1.3722https://doaj.org/article/62a760efe3e14465929e8ac90a2cfe912018-06-01T00:00:00Zhttps://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ak/article/view/3722https://doaj.org/toc/2407-1897https://doaj.org/toc/2407-1927Besi merupakan mikromineral yang paling banyak dalam tubuh makhluk hidup yang memiliki peranan penting dalam reaksi biokimia, yaitu pada proses transfer oksigen. Telah dilakukan pengkajian kadar dan kimiawi besi dalam darah hijamah berdasarkan waktu sampling, jenis kelamin dan objek usia yang berbeda dengan menggunakan neraca kerentanan magnet (Magnetic Susceptibility Balance, MSB) dan pola spektrum sinar tampak. Dilakukan pula analisis kuantitatif dengan menggunakan pektroskopi serapan atom (SSA) untuk menegaskan hasil yang diperoleh dari penentuan sifat magnet dan spektrum sinar tampak. Sifat magnet yang dianalisis menggunakan neraca kerentanan magnet (MSB) terhadap hasil sampling tanggal 19 bulan Hijriyah, jenis kelamin laki-laki, dan objek sampel usia 40-50 tahun kurang paramagnetik daripada waktu sampling tanggal 4 bulan Hijriyah, jenis kelamin perempuan, dan objek usia 20-30 tahun. Hasil pengamatan spektroskopi sinar tampak menghasilkan puncak pada panjang gelombang 400-415 nm yang mengindikasikan keberadaan kompleks besi-porfirin. Analisis menggunakan spektroskopi serapan atom (SSA) menghasilkan perubahan kadar besi pada sampling tanggal 19 bulan Hijriyah, pada jenis kelamin laki-laki, dan pada objek sampel usia 40-50 lebih banyak daripada waktu sampling tanggal 4 bulan Hijriyah, pada jenis kelamin perempuan, dan objek usia 20-30 tahun.Resi RosantiDede SuhendarEko Prabowo HadisantosoCitra Fitiriani KusmanUIN Sunan Gunung Djati Bandungarticlebesi, darah hijamah, porfirin, sifat magnet, spektroskopiChemistryQD1-999ENIDΑl-Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan, Vol 5, Iss 1, Pp 27-33 (2018) |
institution |
DOAJ |
collection |
DOAJ |
language |
EN ID |
topic |
besi, darah hijamah, porfirin, sifat magnet, spektroskopi Chemistry QD1-999 |
spellingShingle |
besi, darah hijamah, porfirin, sifat magnet, spektroskopi Chemistry QD1-999 Resi Rosanti Dede Suhendar Eko Prabowo Hadisantoso Citra Fitiriani Kusman Studi Sifat Magnet dan Spektroskopi Sinar Tampak pada Darah Hijamah |
description |
Besi merupakan mikromineral yang paling banyak dalam tubuh makhluk hidup yang memiliki peranan penting dalam reaksi biokimia, yaitu pada proses transfer oksigen. Telah dilakukan pengkajian kadar dan kimiawi besi dalam darah hijamah berdasarkan waktu sampling, jenis kelamin dan objek usia yang berbeda dengan menggunakan neraca kerentanan magnet (Magnetic Susceptibility Balance, MSB) dan pola spektrum sinar tampak. Dilakukan pula analisis kuantitatif dengan menggunakan pektroskopi serapan atom (SSA) untuk menegaskan hasil yang diperoleh dari penentuan sifat magnet dan spektrum sinar tampak. Sifat magnet yang dianalisis menggunakan neraca kerentanan magnet (MSB) terhadap hasil sampling tanggal 19 bulan Hijriyah, jenis kelamin laki-laki, dan objek sampel usia 40-50 tahun kurang paramagnetik daripada waktu sampling tanggal 4 bulan Hijriyah, jenis kelamin perempuan, dan objek usia 20-30 tahun. Hasil pengamatan spektroskopi sinar tampak menghasilkan puncak pada panjang gelombang 400-415 nm yang mengindikasikan keberadaan kompleks besi-porfirin. Analisis menggunakan spektroskopi serapan atom (SSA) menghasilkan perubahan kadar besi pada sampling tanggal 19 bulan Hijriyah, pada jenis kelamin laki-laki, dan pada objek sampel usia 40-50 lebih banyak daripada waktu sampling tanggal 4 bulan Hijriyah, pada jenis kelamin perempuan, dan objek usia 20-30 tahun. |
format |
article |
author |
Resi Rosanti Dede Suhendar Eko Prabowo Hadisantoso Citra Fitiriani Kusman |
author_facet |
Resi Rosanti Dede Suhendar Eko Prabowo Hadisantoso Citra Fitiriani Kusman |
author_sort |
Resi Rosanti |
title |
Studi Sifat Magnet dan Spektroskopi Sinar Tampak pada Darah Hijamah |
title_short |
Studi Sifat Magnet dan Spektroskopi Sinar Tampak pada Darah Hijamah |
title_full |
Studi Sifat Magnet dan Spektroskopi Sinar Tampak pada Darah Hijamah |
title_fullStr |
Studi Sifat Magnet dan Spektroskopi Sinar Tampak pada Darah Hijamah |
title_full_unstemmed |
Studi Sifat Magnet dan Spektroskopi Sinar Tampak pada Darah Hijamah |
title_sort |
studi sifat magnet dan spektroskopi sinar tampak pada darah hijamah |
publisher |
UIN Sunan Gunung Djati Bandung |
publishDate |
2018 |
url |
https://doaj.org/article/62a760efe3e14465929e8ac90a2cfe91 |
work_keys_str_mv |
AT resirosanti studisifatmagnetdanspektroskopisinartampakpadadarahhijamah AT dedesuhendar studisifatmagnetdanspektroskopisinartampakpadadarahhijamah AT ekoprabowohadisantoso studisifatmagnetdanspektroskopisinartampakpadadarahhijamah AT citrafitirianikusman studisifatmagnetdanspektroskopisinartampakpadadarahhijamah |
_version_ |
1718439589698338816 |