Inovasi alat musik konvensional berbahan dasar bambu oleh Indonesian Bamboo Community
Adanya asumsi bahwa bambu merupakan material dasar yang murah dan tidak memiliki harga jual,memicu kegelisahan beberapa kalangan untuk berinovasi menggunakan bambu sebagai bahan dasar. Salah satunya adalah Indonesian Bamboo Community yang dipimpin oleh Adang Muhidin yang mencoba berinovasi dengan me...
Guardado en:
Autor principal: | |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | ID |
Publicado: |
Institut Seni Indonesia Surakarta
2018
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/647e6ebc564d4d9d826b583435099eae |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
id |
oai:doaj.org-article:647e6ebc564d4d9d826b583435099eae |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
oai:doaj.org-article:647e6ebc564d4d9d826b583435099eae2021-11-26T03:24:48ZInovasi alat musik konvensional berbahan dasar bambu oleh Indonesian Bamboo Community1412-41812685-287X10.33153/dewaruci.v13i1.2501https://doaj.org/article/647e6ebc564d4d9d826b583435099eae2018-07-01T00:00:00Zhttps://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/dewaruci/article/view/2501https://doaj.org/toc/1412-4181https://doaj.org/toc/2685-287XAdanya asumsi bahwa bambu merupakan material dasar yang murah dan tidak memiliki harga jual,memicu kegelisahan beberapa kalangan untuk berinovasi menggunakan bambu sebagai bahan dasar. Salah satunya adalah Indonesian Bamboo Community yang dipimpin oleh Adang Muhidin yang mencoba berinovasi dengan membuat alat musik konvensional berbahan dasar bambu. Tulisan ini akan membahas proses kreatif yang dilakukan oleh sebuah komunitas bambu dengan metode penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menekankan pada kualitas atau hal terpenting dari sifat suatu benda, yang didalamnya tidak hanya meliputi pertunjukan musik saja tapi bagaimana membuat alat musik yang berbahan dasar bambu. ABSTRACT The assumption that bamboo is a material cost basis and does not have a selling price, triggers anxiety in some quarters to innovate using bamboo as raw material. One of them is the Indonesian Bamboo Community led by Adang Muhidin who tried to innovate by creating a conventional musical instrument made from bamboo. This paper will discuss the creative process undertaken by a community of bamboo with qualitative research methods, the research emphasizes on the quality or the most important thing of the nature of an object, in which not only includes music performances alone but how to make a musical instrument made from bamboo.Mirna NurmalaInstitut Seni Indonesia Surakartaarticlebambuinovasiindonesian bamboo communitybambooinnovationindonesian bamboo communityFine ArtsNIDDewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni, Vol 13, Iss 1, Pp 1-10 (2018) |
institution |
DOAJ |
collection |
DOAJ |
language |
ID |
topic |
bambu inovasi indonesian bamboo community bamboo innovation indonesian bamboo community Fine Arts N |
spellingShingle |
bambu inovasi indonesian bamboo community bamboo innovation indonesian bamboo community Fine Arts N Mirna Nurmala Inovasi alat musik konvensional berbahan dasar bambu oleh Indonesian Bamboo Community |
description |
Adanya asumsi bahwa bambu merupakan material dasar yang murah dan tidak memiliki harga jual,memicu kegelisahan beberapa kalangan untuk berinovasi menggunakan bambu sebagai bahan dasar. Salah satunya adalah Indonesian Bamboo Community yang dipimpin oleh Adang Muhidin yang mencoba berinovasi dengan membuat alat musik konvensional berbahan dasar bambu. Tulisan ini akan membahas proses
kreatif yang dilakukan oleh sebuah komunitas bambu dengan metode penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menekankan pada kualitas atau hal terpenting dari sifat suatu benda, yang didalamnya tidak hanya
meliputi pertunjukan musik saja tapi bagaimana membuat alat musik yang berbahan dasar bambu.
ABSTRACT
The assumption that bamboo is a material cost basis and does not have a selling price, triggers anxiety in some quarters to innovate using bamboo as raw material. One of them is the Indonesian Bamboo Community led by Adang Muhidin who tried to innovate by creating a conventional musical instrument made from bamboo. This paper will discuss the creative process undertaken by a community of bamboo with qualitative research methods, the research emphasizes on the quality or the most important thing of the nature of an object, in which not only includes music performances alone but how to make a musical instrument made from bamboo. |
format |
article |
author |
Mirna Nurmala |
author_facet |
Mirna Nurmala |
author_sort |
Mirna Nurmala |
title |
Inovasi alat musik konvensional berbahan dasar bambu oleh Indonesian Bamboo Community |
title_short |
Inovasi alat musik konvensional berbahan dasar bambu oleh Indonesian Bamboo Community |
title_full |
Inovasi alat musik konvensional berbahan dasar bambu oleh Indonesian Bamboo Community |
title_fullStr |
Inovasi alat musik konvensional berbahan dasar bambu oleh Indonesian Bamboo Community |
title_full_unstemmed |
Inovasi alat musik konvensional berbahan dasar bambu oleh Indonesian Bamboo Community |
title_sort |
inovasi alat musik konvensional berbahan dasar bambu oleh indonesian bamboo community |
publisher |
Institut Seni Indonesia Surakarta |
publishDate |
2018 |
url |
https://doaj.org/article/647e6ebc564d4d9d826b583435099eae |
work_keys_str_mv |
AT mirnanurmala inovasialatmusikkonvensionalberbahandasarbambuolehindonesianbamboocommunity |
_version_ |
1718409904768679936 |