Hubungan Self Assessment Dengan Kompetensi Klinik Mahasiswa Kedokteran
Latar Belakang: Salah satu area kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter adalah mawas diri dan pengembangan diri. Self assessment merupakan komponen penting dalam pengembangan diri. Mahasiswa yang sudah mampu melakukan self assessment pada satu komponen kompetensi klinik dengan baik, belum...
Guardado en:
Autores principales: | , |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN ID |
Publicado: |
Universitas Muhammadiyah Semarang
2016
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/81dd5110ddbb46fea9aced5f0f2cabc7 |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
Sumario: | Latar Belakang: Salah satu area kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter adalah mawas diri dan pengembangan diri. Self assessment merupakan komponen penting dalam pengembangan diri. Mahasiswa yang sudah mampu melakukan self assessment pada satu komponen kompetensi klinik dengan baik, belum tentu mampu melakukan self assessment dengan mengintegrasikan seluruh komponen kompetensi klinik.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara self assessment dengan kompetensi klinik mahasiswa kedokteran.Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain cross sectional yang dianalisis dengan uji statistik yang meliputi analisis univariat, dan analisis bivariat terhadap variabel antara adanya self assessment dan kompetensi klinik mahasiswa kedokteran. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 mahasiswa kedokteran semester ke-7. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling.Hasil Penelitian: Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara self assessmen dan kompetensi klinik mahasiswa kedokteran (p=0.643).Kesimpulan: Self assessment terhadap kompetensi klinik belum dapat memberikan gambaran kompetensi klinik yang sebenarnya dimiliki oleh mahasiswa |
---|