Implementasi Pembelajaran English-Speaking pada Pondok Pesantren Tradisional Al Mustaqim: Tantangan untuk Dakwah Global

Sekolah boarding tradisional atau dikenal dengan nama pesantren tradisional, adalah Lembaga Pendidikan pertama dan utama di Indonesia sejak bertahun-tahun yang lalu. Di dalam pesantren, terdapat dua pembelajaran utama, yaitu: pembelajaran Quran dan Hadis sebagai pedoman utama kehidupan, dan penyampa...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autores principales: Amrina Rosyada, Agustina Ramadhianti
Formato: article
Lenguaje:ID
Publicado: LPPM Universitas PGRI Semarang 2021
Materias:
Acceso en línea:https://doaj.org/article/86f49ae1a3584ce0976547ed3e82364f
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
Descripción
Sumario:Sekolah boarding tradisional atau dikenal dengan nama pesantren tradisional, adalah Lembaga Pendidikan pertama dan utama di Indonesia sejak bertahun-tahun yang lalu. Di dalam pesantren, terdapat dua pembelajaran utama, yaitu: pembelajaran Quran dan Hadis sebagai pedoman utama kehidupan, dan penyampaian isi Quran dan Hadis dalam bentuk dakwah. Sejalan dengan perubahan zaman, pesantren tradisional juga mengalami perubahan ke arah yang lebih modern, walaupun tidak sedikit pesantren yang masih bertahan dengan ketradisionalan model dan sistem pendidikannya. Namun demikian, pesantren tradisional dituntut untuk berubah dan berkembang dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman yang begitu cepat. Untuk itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sebagai implementasi pembelajaran Berbicara Bahasa Inggris pada pesantren tradisional sebagai satu alat dalam berdakwah di dunia internasional. Berlokasi di wilayah perbatasan antara Jakarta dan Depok, kegiatan ini melibatkan 40 santri laki-laki, 2 orang mubaligh, dan seorang mahasiswa calon guru Bahasa Inggris. Dengan menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) dengan analisis deskripsi, kegiatan ini meliputi tiga langkah kegiatan, yaitu: perencanaan, aksi kegiatan, dan evaluasi kegiatan. Berdasarkan jawaban santri pada kuesioner dan tes, terdapat 32 santri yang terlibat di dalam kegiatan dan menunjukkan kebutuhan dan perubahan yang signifikan dalam pembelajaran berbicara Bahasa Inggris. Sebesar 87.5% santri yang menunjukkan sangat membutuhkan pembelajaran berbicara Bahasa Inggris sebagai materi pembelajaran tambahan utama untuk memperkaya pengetahuan santri dan meningkatkan kepercayaan diri santri sebagai bagian dari perubahan dunia sekaligus memperkenalkan nilai-nilai Islam kepada dunia, sebagai media dakwah di dunia internasional.