Identification of gold mineralization zones of low sulfidation epithermal systems using geoelectrical and magnetic methods in Ciparay area, Cibaliung

Abstrak. Cibaliung merupakan daerah pertambangan mineral yang berada di Provinsi Banten. Hal ini, dibuktikan dengan adanya lubang tambang emas di daerah Cikoneng dan Cibitung. Penelitian tentang geofisika penting dilakukan guna menemukan cadangan emas baru di daerah Ciparay yang terletak di Sebelah...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autores principales: Wahyu Eko Junian, Agus Laesanpura, Andri Yadi Paembonan, Muhammad Arief Wicaksono
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: Aceh Physics Society; Syiah Kuala University 2021
Materias:
Acceso en línea:https://doaj.org/article/90a78cb10a6d493f89d4b36cca0a94c7
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
Descripción
Sumario:Abstrak. Cibaliung merupakan daerah pertambangan mineral yang berada di Provinsi Banten. Hal ini, dibuktikan dengan adanya lubang tambang emas di daerah Cikoneng dan Cibitung. Penelitian tentang geofisika penting dilakukan guna menemukan cadangan emas baru di daerah Ciparay yang terletak di Sebelah Tenggara Cikoneng dan Cibitung. Metode geofisika yang digunakan di antaranya magnetik, resistivitas, dan induced polarization (IP). Metode magnetik digunakan sebagai survei pendahuluan untuk menggambarkan keberadaan struktur geologi pengontrol mineralisasi emas. Melalui peta reduce to pole dapat diketahui adanya tanda-tanda keberadaan struktur geologi yang ditunjukkan oleh anomali negatif (-220 hingga -135 nT) di Bagian Barat Daya daerah penelitian. Hasil teknik edge detectors menunjukkan adanya pola struktur dengan arah Northwest (NW) dan North-Northeast (NNE) yang dominan berada di Bagian Barat Daya sebelah Utara daerah penelitian. Metode resistivitas dan IP digunakan sebagai survei detail untuk menentukan keberadaan mineral yang terkandung dalam batuan. Hasilnya menunjukkan bahwa zona potensi mineralisasi ditunjukkan oleh anomali tinggi (resistivitas 50 ohm.m dan chargeability 40 msec). Resistivitas tinggi diduga sebagai respons batuan induk andesitic sedangkan, nilai chargeability tinggi merupakan respons dari hadirnya mineral-mineral bijih seperti emas dan perak. Zona potensi mineralisasi berada pada posisi patok 350-800 dengan arah persebaran mengikuti arah struktur geologi pengontrolnya yaitu NW dan NNE.   Abstract. Cibaliung is a mineral mining area located in Banten Province. The area including gold mining in Cikoneng and Cibitung areas. Geophysical research is important to find new gold reserves at the Ciparay area, located in the Southeast of Cikoneng and Cibitung. Geophysical methods used include magnetic, resistivity, and IP. The magnetic method was applied as a preliminary survey to delineate the presence of the geological structure controlling the gold mineralization. Based on the RTP map, signs of the presence of geological structures are shown by anomalies -220 to -135 nT in the Southwestern part of the study area. The results of edge detector techniques show the existence of structural patterns in the direction of NW and NNE which are dominant in the Southwestern North of the study area. The resistivity and IP methods are employed for detailed investigation in order to obtain to determine the presence of minerals contained in rocks. The results show that the mineralized zones are indicated by high resistivity ( 50 ohm.m) and high chargeability ( 40 msec). High resistivity response is caused by andesitic source rock whereas, high chargeability response is related to the presence of ore minerals such as gold and silver. The mineralization prospect zone is indicated at the position of 350-800 and its direction corresponds to the direction of its geological structure namely NW and NNE. Keywords: New gold reserves, Negative magnetic anomalies, High resistivity, High chargeability.