MAKNA SIMBOL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BIOLA TAK BERDAWAI KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA

<p>Novel Biola Tak Berdawai juga berbicara tentang fenomena yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini menjelaskan arti dari simbol karakter utama (Tuhan) dalam novel Biola Tak Berdawai Seno Gumira Ajidarma melalui ulasan Semiotika. Penelitian ini adalah deskriptif...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autor principal: Rini Wirasty
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: Universitas Ahmad Dahlan 2016
Materias:
P
Acceso en línea:https://doaj.org/article/90e5557ccf3c43ffbd9f1a01d87202af
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
Descripción
Sumario:<p>Novel Biola Tak Berdawai juga berbicara tentang fenomena yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini menjelaskan arti dari simbol karakter utama (Tuhan) dalam novel Biola Tak Berdawai Seno Gumira Ajidarma melalui ulasan Semiotika. Penelitian ini adalah deskriptif, dengan metode kualitatif, serta menggunakan pendekatan semiotik. Jelas objek penelitian ini adalah novel Biola Tak Berdawai Seno Gumira Ajidarma. Ada tiga tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan presentasi tahap data. Data yang ditemukan dalam bentuk simbol dari tokoh utama dalam novel Biola Tak Berdawai. Sehingga pada tahap analisis data yang akan diperiksa adalah simbol khusus dari karakter utama (Allah). presentasi tahap data secara deskriptif. Berdasarkan penelitian yang melambangkan karakter utama (Tuhan) dalam novel Biola Tak Berdawai secara umum ada lima, yaitu 1) melambangkan sosok dewa seperti Sukasrana di dunia pedalangan, karena karakter Tuhan bertentangan novel ini untuk para dewa umum dikenal masyarakat atau para dewa di dunia pedalangan, bahkan lebih seperti sosok dewa Sukasrana cerita wayang; 2) Angka-angka yang melambangkan dewa seperti ulat, kepompong dan kupu-kupu; 3) tokoh dewa dilambangkan sebagai kerang; 4) Sosok dewa disebut sebagai boneka, (mainan anak-anak); 5) Angka dewa disamakan tanpa biola senar, karena ia tidak mampu mengungkapkan apa yang dirasakan oleh tubuh. Simbol kelima menyiratkan tentang nilai-nilai kehidupan, dan memberikan motivasi yang sangat berarti.</p>