Pengaruh Steep Approach Terhadap Operasional Runway

Kebutuhan transportasi udara terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan kebutuhan ini juga berdampak pada lingkungan sekitar bandar udara dan salah satunya adalah dampak kebisingan dari operasional pesawat. Dalam penelitian ini, akan dibandingkan kapasitas runway dengan sudut approach standar...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autores principales: Faisal Esa Arighi, Ervina Ahyudanari
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: Air Transportation Research and Development Center 2021
Materias:
ils
Acceso en línea:https://doaj.org/article/920010ddfd164e48adcb2f71e7c850d2
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
id oai:doaj.org-article:920010ddfd164e48adcb2f71e7c850d2
record_format dspace
spelling oai:doaj.org-article:920010ddfd164e48adcb2f71e7c850d22021-11-30T07:16:04ZPengaruh Steep Approach Terhadap Operasional Runway0215-90662528-404510.25104/wa.v45i1.341.1-12https://doaj.org/article/920010ddfd164e48adcb2f71e7c850d22021-06-01T00:00:00Zhttp://www.wartaardhia.com/index.php/wartaardhia/article/view/341https://doaj.org/toc/0215-9066https://doaj.org/toc/2528-4045Kebutuhan transportasi udara terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan kebutuhan ini juga berdampak pada lingkungan sekitar bandar udara dan salah satunya adalah dampak kebisingan dari operasional pesawat. Dalam penelitian ini, akan dibandingkan kapasitas runway dengan sudut approach standar (3⁰) dengan steep approach (4,5⁰). Dengan data lalu lintas dari peak hour eksisting, akan diketahui kapasitas runway awal menggunakan diagram ruang-waktu yang menghasilkan kapasitas ultimate dari runway tersebut dan dapat diketahui pula kapasitas runway steep approach. Dengan kapasitas runway ultimate dan kapasitas runway steep approach, akan diketahui perbedaan kapasitas dari kedua metode approach dan diketahui pengurangan kapasitas dari steep approach. Hasil analisa menggunakan diagram ruang waktu menunjukkan bahwa tidak terjadi pengurangan kapasitas dengan 34 pergerakan per jam. Jenis pesawat yang memenuhi target kecepatan 137±4kt adalah Airbus A320. Kesimpulan dari penelitian ini adalah steep approach tidak mengurangi kapasitas runway pada peak hour. Pada peak hour, pesawat cenderung homogen dalam tipe wake turbulence yang dihasilkan. Penggunaan ILS akan diperuntukkan bagi standard approach dan steep approach dapat menggunakan Microwave Landing System atau GBAS (Ground Based Augmentation System) Landing System. Terjadi pengurangan kebisingan tingkat 2 dari 1400 m menjadi 1282 m dan pada area perumahan sekitar bandara sebesar 60,5%.Faisal Esa ArighiErvina AhyudanariAir Transportation Research and Development Centerarticlekapasitas runwaypeak hoursteep approachbandara juandailsTransportation engineeringTA1001-1280Motor vehicles. Aeronautics. AstronauticsTL1-4050ENIDWarta Ardhia: Jurnal Perhubungan Udara, Vol 45, Iss 1, Pp 1-12 (2021)
institution DOAJ
collection DOAJ
language EN
ID
topic kapasitas runway
peak hour
steep approach
bandara juanda
ils
Transportation engineering
TA1001-1280
Motor vehicles. Aeronautics. Astronautics
TL1-4050
spellingShingle kapasitas runway
peak hour
steep approach
bandara juanda
ils
Transportation engineering
TA1001-1280
Motor vehicles. Aeronautics. Astronautics
TL1-4050
Faisal Esa Arighi
Ervina Ahyudanari
Pengaruh Steep Approach Terhadap Operasional Runway
description Kebutuhan transportasi udara terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan kebutuhan ini juga berdampak pada lingkungan sekitar bandar udara dan salah satunya adalah dampak kebisingan dari operasional pesawat. Dalam penelitian ini, akan dibandingkan kapasitas runway dengan sudut approach standar (3⁰) dengan steep approach (4,5⁰). Dengan data lalu lintas dari peak hour eksisting, akan diketahui kapasitas runway awal menggunakan diagram ruang-waktu yang menghasilkan kapasitas ultimate dari runway tersebut dan dapat diketahui pula kapasitas runway steep approach. Dengan kapasitas runway ultimate dan kapasitas runway steep approach, akan diketahui perbedaan kapasitas dari kedua metode approach dan diketahui pengurangan kapasitas dari steep approach. Hasil analisa menggunakan diagram ruang waktu menunjukkan bahwa tidak terjadi pengurangan kapasitas dengan 34 pergerakan per jam. Jenis pesawat yang memenuhi target kecepatan 137±4kt adalah Airbus A320. Kesimpulan dari penelitian ini adalah steep approach tidak mengurangi kapasitas runway pada peak hour. Pada peak hour, pesawat cenderung homogen dalam tipe wake turbulence yang dihasilkan. Penggunaan ILS akan diperuntukkan bagi standard approach dan steep approach dapat menggunakan Microwave Landing System atau GBAS (Ground Based Augmentation System) Landing System. Terjadi pengurangan kebisingan tingkat 2 dari 1400 m menjadi 1282 m dan pada area perumahan sekitar bandara sebesar 60,5%.
format article
author Faisal Esa Arighi
Ervina Ahyudanari
author_facet Faisal Esa Arighi
Ervina Ahyudanari
author_sort Faisal Esa Arighi
title Pengaruh Steep Approach Terhadap Operasional Runway
title_short Pengaruh Steep Approach Terhadap Operasional Runway
title_full Pengaruh Steep Approach Terhadap Operasional Runway
title_fullStr Pengaruh Steep Approach Terhadap Operasional Runway
title_full_unstemmed Pengaruh Steep Approach Terhadap Operasional Runway
title_sort pengaruh steep approach terhadap operasional runway
publisher Air Transportation Research and Development Center
publishDate 2021
url https://doaj.org/article/920010ddfd164e48adcb2f71e7c850d2
work_keys_str_mv AT faisalesaarighi pengaruhsteepapproachterhadapoperasionalrunway
AT ervinaahyudanari pengaruhsteepapproachterhadapoperasionalrunway
_version_ 1718406763144806400