Efek Ekstrak Kulit Manggis Terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Wistar Yang Diinduksi Formalin

Latar Belakang : Jejas kimia formalin dapat memacu terbentuknya senyawa reactive oxygen species (ROS) yang dapat menyebabkan kerusakan seluler jtubuh. Kulit manggis dikenal sebagai antioksidan alamiah dari kandungan xanton di dalamnya.Tujuan: mengetahui efek pemberian ekstrak kulit manggis terhadap...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autores principales: Afiana Rohmani, Maya Dian Rakhmawatie
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: Universitas Muhammadiyah Semarang 2016
Materias:
Acceso en línea:https://doaj.org/article/92189b3b40b342bb91a758aaf9b231d8
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
Descripción
Sumario:Latar Belakang : Jejas kimia formalin dapat memacu terbentuknya senyawa reactive oxygen species (ROS) yang dapat menyebabkan kerusakan seluler jtubuh. Kulit manggis dikenal sebagai antioksidan alamiah dari kandungan xanton di dalamnya.Tujuan: mengetahui efek pemberian ekstrak kulit manggis terhadap gambaran histopatologi hepar pada tikus wistar yang diinduksi larutan formalin.Metode Penelitian: 24 ekor tikus dibagi menjadi 4 kelompok . Kelompok pertama merupakan kelompok kontrol negatif (K-), hanya diberi placebo saja hingga masa terminasi. Kelompok kedua merupakan kelompok kontrol positif (K+) yang diinduksi formalin peroral selama 21 hari, kemudian diberi placebo selama 7 hari. Kelompok ketiga sebagai kelompok Perlakuan 1 (P1) yang diinduksi formalin peroral selama 21 hari kemudian diberi ekstrak kulit manggis 200mg/kg BB/hari selama 7 hari. Kelompok keempat sebagai kelompok Perlakuan 2 (P2) yang diinduksi formalin peroral selama 21 hari kemudian diberi ekstrak kulit manggis 400mg/kg BB/hari selama 7 hari. Setelah itu tikus diterminasi dan diambil organ heparnya untuk dibuat preparat histopatologi.Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,008) gambaran histopatologi jaringan hepar pada kelompok tikus yang diberi ekstrak kulit manggis 400mg/kg BB/hari (P2) dengan kelompok kontrol positif (K+). Tidak terdapat perbedaanyang signifikan (p=0,715) gambaran histopatologi jaringan hepar pada kelompok tikus yang diberi ekstrak kulit manggis 200mg/kg BB/hari (P1) dengan kelompok kontrol positif (K+). Terdapat perbedaan yang signifikan (0,00) gambaran histopatologi jaringan hepar kelompok kontrol negatif (K-) dengan ketiga kelompok yang diinduksi formalin, baik diberi ekstrak kulit manggis (P1 dan P2) maupun yang tidak (K+)