Studi Literatur tentang Kuantitatif Penggunaan Antibiotik pada Bangsal Bedah dengan DDD

Abstract— Antibiotic resistance is one of the healthcare problems associated with higher medical costs, prolonged hospital stays, and increased mortality rate. Monitoring antibiotic usage purposed to control the incidence of antibiotic resistance. Past research reported that there was an irrational...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autores principales: Ervin Colyn, Fauna Herawati, Rika Yulia
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Universitas Surabaya 2020
Materias:
R
Acceso en línea:https://doaj.org/article/9cc10931371740b18c26a10c5feb9349
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
Descripción
Sumario:Abstract— Antibiotic resistance is one of the healthcare problems associated with higher medical costs, prolonged hospital stays, and increased mortality rate. Monitoring antibiotic usage purposed to control the incidence of antibiotic resistance. Past research reported that there was an irrational use of surgical prophylaxis in Asia. The objective of this research is to review surgical prophylaxis utilization using DDD method with DDD/100 Bed Days as outcome. The study design used is systematic review. The articles included in this study were cross-sectional study design, in Indonesian or English language, and published between the years 2010-2020. The defined daily dose, antibiotic prophylaxis, surgery were the search term. This study assesses the quality of journals by The Joanna Briggs Institute (JBI) checklist and the journal's reputation. There were eleven articles, five articles had a good quality according to JBI checklist and published at journal indexed Scopus or accredited by National Journal Accreditation (ARJUNA) SINTA 1-3. The most used surgical prophylaxis antibiotic in 6 locations was ceftriaxone. Meanwhile, Cefazolin, the first choice surgical prophylaxis antibiotic recommended by the guideline, only reported being used the most at 2 locations. In Asia, there are irrational surgical prophylaxis antibiotic utilizations. The monitoring of surgical prophylaxis antibiotic use needs to be improved to increase the appropriateness. Keywords: Defined Daily Dose, antibiotic prophylaxis, surgery, Asia Abstrak—Resistensi antibiotik merupakan salah satu masalah kesehatan karena meningkatkan biaya perawatan, memperpanjang lama rawat di rumah sakit, dan meningkatkan angka kematian. Pemantauan penggunaan antibiotik bertujuan untuk mengendalikan kejadian resistensi antibiotik. Penelitian terdahulu melaporkan bahwa masih banyak terjadi pemakaian antibiotik secara irasional di bangsal bedah di Asia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola pemakaian antibiotik di bangsal bedah dalam satuan DDD/100 bed days. Penelitian ini merupakan kajian sistematik. Artikel terpilih dalam penelitian ini adalah artikel penelitian potong lintkang, berbahasa Indonesia atau Inggris, dan dipublikasi antara tahun 2010 sampai 2020. Kata kunci yang dipakai adalah defined daily dose, antibiotic prophylaxis, surgery. Kualitas jurnal dinilai dengan checklist Joanna Briggs Institute (JBI) dan reputasi jurnal.  Hasil: Didapatkan sebelas artikel, lima jurnal memiliki kualitas baik menurut checklist JBI dan dipublikasi oleh jurnal terindeks Scopus atau terakreditasi Sinta 1-3. Berdasarkan hasil sintesis, antibiotik golongan sefalosporin merupakan antibiotik yang paling sering dipakai. Seftriakson dilaporkan pada 6 lokasi sebagai antibiotik yang paling sering dipakai sebagai profilaksis pembedahan, sedangkan sefazolin, antibiotik pilihan utama yang direkomendasikan oleh pedoman terapi, hanya dilaporkan paling banyak digunakan di 2 lokasi. Di Asia, penggunaan antibiotik profilaksis di bangsal bedah masih ada yang irasional. Pemantauan penggunaan antibiotik profilaksis di bangsal bedah perlu ditingkatkan. Kata kunci: Defined Daily Dose, antibiotik profilaksis, bangsal bedah, Asia