Dapurmu (Perwujudan konsep totalitas dan intimitas dalam pertunjukan musik)

Karya musik judul “Dapurmu” berpijak dari pengambaran realitas peristiwa dapur oleh masyarakat gunung. Peristiwa itu meliputi segala aktivitas sosial termasuk pemaknaan ulang tentang arti dapur bagi masyarakat Jawa. Lewat karya ini kemudian dapat diketahui bahwa dapur bukan semata persoalan tempat,n...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autor principal: Suwandi Widianto
Formato: article
Lenguaje:ID
Publicado: Institut Seni Indonesia Surakarta 2017
Materias:
N
Acceso en línea:https://doaj.org/article/ada2f9adc4174a50a7e79d52f82a9063
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
Descripción
Sumario:Karya musik judul “Dapurmu” berpijak dari pengambaran realitas peristiwa dapur oleh masyarakat gunung. Peristiwa itu meliputi segala aktivitas sosial termasuk pemaknaan ulang tentang arti dapur bagi masyarakat Jawa. Lewat karya ini kemudian dapat diketahui bahwa dapur bukan semata persoalan tempat,namun juga menjadi tolok ukur objektif dalam melihat detai-detail keadaban dan peradaban masyarakat pemiliknya. Fenomena itu diterjemahkan dalam bentuk karya musik, sehingga memungkinkan timbulnya tafsir dan wacana baru tentang dapur. Selain itu karya ini mencoba menjadi ruang pertemuan perbagai lapisan masyarakat untuk bersosialisasi dan saling menyapa. Sekaligus menjadi ruang refleksi dan kriktik bagi masyarakat mutakhir yang semakin individualis   ABSTRACT Musical creation entitled “Dapurmu” based on the depiction of the reality of the events of the kitchen of the mountains community. The events encompass all social activities, including the repeated meaning of kitchen for Javanese people. Trough the creation it was known that kitchen was not simply viewed as a place, but it also becomes the objective yardsticks to see the civilization of its owner in detail. The phenomenon was later transformed into the musical creations to allow interpretation and a new discourse about the kitchen. Also, it also became o place of meetings for all various of people to socialize and to greet. Besides, it also as a space of reflection and criticism for more individual modern society.