Anosmia pada COVID-19: Studi Neurobiologi

Abstract— A few months ago there was Covid-19 virus outbreak by SARS-CoV-19 virus which has clinical manifestations, one of which is Anosmia. Anosmia cause patient was experienced smell’s decreasing which causes psychological problems that loss of comfort and appetite. This condition may also cause...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autor principal: Dwi Martha Nur Aditya
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Universitas Surabaya 2020
Materias:
R
Acceso en línea:https://doaj.org/article/ae4fb8c902d14708be05a36444adfc8d
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
Descripción
Sumario:Abstract— A few months ago there was Covid-19 virus outbreak by SARS-CoV-19 virus which has clinical manifestations, one of which is Anosmia. Anosmia cause patient was experienced smell’s decreasing which causes psychological problems that loss of comfort and appetite. This condition may also cause imunity’s decreasing in patient. Anosmia in Covid-19 patients could be temporary, if the body's immune system is maintained in good condition, one of the factors is continuing provide healthy and nutritious food intake, even though in tasteless conditions. Therefore, this article can be used as an educational material for the public, how to understand the neurobiological conditions of anosmia in Covid-19, further to avoid depressed due to loss of taste which could be lead to loss appetite. Keywords: Covid-19, Anosmia, Neurobiology Abstrak— Beberapa bulan lalu telah terjadi penyebaran wabah virus Covid-19 oleh SARS-CoV-19 virus yang memiliki manifestasi klinis salah satunya adalah Anosmia. Kondisi anosmia menyebabkan kondisi pasien mengalami penurunan daya penciuman yang menyebabkan gangguan psikologis berupa kehilangan rasa nyaman dan kehilangan napsu makan. Kondisi ini sudah barang tentu akan menyebabkan penurunan daya imunitas pasien. Anosmia pada pasien Covid-19 bersifat sementara, apabila daya imunitas tubuh tetap dijaga dalam keadaan baik, salah satu faktornya adalah tetap memberikan asupan makan sehat dan bergizi, meskipun dalam kondisi tasteless. Oleh karena itu, dengan adanya artikel ini dapat digunakan sebagai bahan edukasi kepada khalayak, bagaimana memahami kondisi anosmia pada Covid-19 secara neurobiologi, sehingga dapat menghindarkan rasa depresi karena kehilangan rasa akan makaman yang dapat menyebabkan turunnya napsu makan. Kata kunci: Covid-19, Anosmia, Neurobiologi