Pembuatan Nanopartikel Perak yang Ramah Lingkungan Beserta Aplikasinya untuk Mendeteksi Ion Merkuri Secara Citra Digital
Dewasa ini, nanopartikel mendapatkan perhatian istimewa di kalangan para peneliti termasuk pemerhati lingkungan karena nanopartikel memiliki luas permukaan yang sangat besar sehingga bisa dimanfaatkan lebih lanjut untuk berbagai keperluan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat nanopartikel perak se...
Guardado en:
Autores principales: | , , , , |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN ID |
Publicado: |
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
2020
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/c422aa85862346ef86d9a49c8bdbd9a4 |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
Sumario: | Dewasa ini, nanopartikel mendapatkan perhatian istimewa di kalangan para peneliti termasuk pemerhati lingkungan karena nanopartikel memiliki luas permukaan yang sangat besar sehingga bisa dimanfaatkan lebih lanjut untuk berbagai keperluan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat nanopartikel perak secara biosintesis menggunakan ekstrak buah anggur beserta aplikasinya sebagai pereaksi dalam mendeteksi logam berat berbahaya, khususnya merkuri (II). Buah anggur diekstraksi menggunakan air pada suhu 80°C. Setelah dicampur dengan prekursor perak nitrat, reaksi pembentukan nanopartikel perak dipercepat dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai energi panas alami. Nanopartikel perak yang terbentuk memiliki puncak absorbansi pada panjang gelombang maksimum 420 nm, dan selektif terhadap ion merkuri (II), yang ditandai dengan berubahnya warna nanopartikel perak tersebut dari coklat kekuningan menjadi bening. Selanjutnya, kamera digital dimanfaatkan untuk menganalisis konsentrasi ion merkuri di dalam sampel. Keakuratan metode citra digital ditentukan dengan membandingkan hasil pengukurannya terhadap metode Spektrofotometri UV-Vis. Secara umum, metode citra digital dengan nanopartikel perak sebagai reagen deteksi ion merkuri dapat digunakan dengan kinerja mumpuni. Konsentrasi ion Hg (II) dari sampel lingkungan yang dianalisis menggunakan metode yang dikembangkan ini berada di bawah ambang batas yang diperbolehkan oleh Permenkes RI No. 492 tahun 2010, sehingga air lingkungan yang dianalisis masih layak dipergunakan untuk kebutuhan rumah tangga. |
---|