Perbedaan Resiliensi Siswa Laki-laki dan Perempuan yang Menjadi Korban Bullying

Resiliensi harus dimiliki oleh korban bullying sehingga dapat mencegah timbulnya depresi dan stres yang dapat berujung pada masalah yang lebih serius. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan resiliensi siswa yang menjadi korban bullying, serta membandingkan variabel tersebut antara siswa laki...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autores principales: Eko Sujadi, Hengki Yandri, Dosi Juliawati
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: Universitas Indraprasta PGRI 2021
Materias:
Acceso en línea:https://doaj.org/article/c92090c2e5c34f33a7b3b7bc5c1aae16
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
id oai:doaj.org-article:c92090c2e5c34f33a7b3b7bc5c1aae16
record_format dspace
spelling oai:doaj.org-article:c92090c2e5c34f33a7b3b7bc5c1aae162021-11-10T02:40:45ZPerbedaan Resiliensi Siswa Laki-laki dan Perempuan yang Menjadi Korban Bullying2656-10692656-845410.26539/pcr.32665https://doaj.org/article/c92090c2e5c34f33a7b3b7bc5c1aae162021-09-01T00:00:00Zhttps://journal.unindra.ac.id/index.php/pcr/article/view/665https://doaj.org/toc/2656-1069https://doaj.org/toc/2656-8454Resiliensi harus dimiliki oleh korban bullying sehingga dapat mencegah timbulnya depresi dan stres yang dapat berujung pada masalah yang lebih serius. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan resiliensi siswa yang menjadi korban bullying, serta membandingkan variabel tersebut antara siswa laki-laki dan perempuan. Studi cross sectional secara online mengukur 256 responden sehingga diperoleh sebanyak 106 siswa yang pernah mendapatkan perlakuan bullying. Peneliti menggunakan dua skala dalam penelitian ini yakni Multidimensional Peer-Victimization Scale & Resilience Quotient Test (RQ-Test). Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan korban bullying dan resiliensi, kemudian independent sample t-test untuk menguji perbedaan resiliensi ditinjau dari jenis kelamin. Baik siswa laki-laki maupun perempuan memiliki resiliensi yang relatif tinggi, namun skor yang diperoleh siswa laki-laki lebih tinggi dibandingkan siswa perempuan. Pengujian secara statistik juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan resiliensi di antara dua kelompok tersebut. Resiliensi perlu dimiliki oleh korban bullying. Di lingkungan sekolah, program layanan bimbingan dan konseling harus dimaksimalkan. Pencegahan dan penanggulangan bullying membutuhkan sinergi dan keseriusan semua pihak..Eko SujadiHengki YandriDosi JuliawatiUniversitas Indraprasta PGRIarticleresilience, bullying, men, womenPsychologyBF1-990ENIDPsychocentrum Review, Vol 3, Iss 2, Pp 174-186 (2021)
institution DOAJ
collection DOAJ
language EN
ID
topic resilience, bullying, men, women
Psychology
BF1-990
spellingShingle resilience, bullying, men, women
Psychology
BF1-990
Eko Sujadi
Hengki Yandri
Dosi Juliawati
Perbedaan Resiliensi Siswa Laki-laki dan Perempuan yang Menjadi Korban Bullying
description Resiliensi harus dimiliki oleh korban bullying sehingga dapat mencegah timbulnya depresi dan stres yang dapat berujung pada masalah yang lebih serius. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan resiliensi siswa yang menjadi korban bullying, serta membandingkan variabel tersebut antara siswa laki-laki dan perempuan. Studi cross sectional secara online mengukur 256 responden sehingga diperoleh sebanyak 106 siswa yang pernah mendapatkan perlakuan bullying. Peneliti menggunakan dua skala dalam penelitian ini yakni Multidimensional Peer-Victimization Scale & Resilience Quotient Test (RQ-Test). Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan korban bullying dan resiliensi, kemudian independent sample t-test untuk menguji perbedaan resiliensi ditinjau dari jenis kelamin. Baik siswa laki-laki maupun perempuan memiliki resiliensi yang relatif tinggi, namun skor yang diperoleh siswa laki-laki lebih tinggi dibandingkan siswa perempuan. Pengujian secara statistik juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan resiliensi di antara dua kelompok tersebut. Resiliensi perlu dimiliki oleh korban bullying. Di lingkungan sekolah, program layanan bimbingan dan konseling harus dimaksimalkan. Pencegahan dan penanggulangan bullying membutuhkan sinergi dan keseriusan semua pihak..
format article
author Eko Sujadi
Hengki Yandri
Dosi Juliawati
author_facet Eko Sujadi
Hengki Yandri
Dosi Juliawati
author_sort Eko Sujadi
title Perbedaan Resiliensi Siswa Laki-laki dan Perempuan yang Menjadi Korban Bullying
title_short Perbedaan Resiliensi Siswa Laki-laki dan Perempuan yang Menjadi Korban Bullying
title_full Perbedaan Resiliensi Siswa Laki-laki dan Perempuan yang Menjadi Korban Bullying
title_fullStr Perbedaan Resiliensi Siswa Laki-laki dan Perempuan yang Menjadi Korban Bullying
title_full_unstemmed Perbedaan Resiliensi Siswa Laki-laki dan Perempuan yang Menjadi Korban Bullying
title_sort perbedaan resiliensi siswa laki-laki dan perempuan yang menjadi korban bullying
publisher Universitas Indraprasta PGRI
publishDate 2021
url https://doaj.org/article/c92090c2e5c34f33a7b3b7bc5c1aae16
work_keys_str_mv AT ekosujadi perbedaanresiliensisiswalakilakidanperempuanyangmenjadikorbanbullying
AT hengkiyandri perbedaanresiliensisiswalakilakidanperempuanyangmenjadikorbanbullying
AT dosijuliawati perbedaanresiliensisiswalakilakidanperempuanyangmenjadikorbanbullying
_version_ 1718440786788352000