KAHYANGAN: SEPENGGAL KISAH DALAM LEGENDA PERADABAN TANAH JAWA DALAM KOMPOSISI MUSIKAL

Legenda Kahyangan merupakan sepenggal kisah penting dalam legenda peradaban Tanah Jawa karena berkisah mengenai Panembahan Senopati yang merupakan raja besar pertama Kerajaan Mataram.Kahyangan terletak di Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Situs Kahyangan menjadi objek...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autor principal: Reza Ginandha Sakti
Formato: article
Lenguaje:ID
Publicado: Institut Seni Indonesia Surakarta 2018
Materias:
N
Acceso en línea:https://doaj.org/article/c9758409f33d41f2a12056cfd89f3aed
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
id oai:doaj.org-article:c9758409f33d41f2a12056cfd89f3aed
record_format dspace
spelling oai:doaj.org-article:c9758409f33d41f2a12056cfd89f3aed2021-11-26T03:25:51ZKAHYANGAN: SEPENGGAL KISAH DALAM LEGENDA PERADABAN TANAH JAWA DALAM KOMPOSISI MUSIKAL1412-41812685-287X10.33153/dewaruci.v10i1.2141https://doaj.org/article/c9758409f33d41f2a12056cfd89f3aed2018-09-01T00:00:00Zhttps://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/dewaruci/article/view/2141https://doaj.org/toc/1412-4181https://doaj.org/toc/2685-287XLegenda Kahyangan merupakan sepenggal kisah penting dalam legenda peradaban Tanah Jawa karena berkisah mengenai Panembahan Senopati yang merupakan raja besar pertama Kerajaan Mataram.Kahyangan terletak di Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Situs Kahyangan menjadi objek wisata spiritual yang ramai dikunjungi peziarah dari dalam dan luar kota Wonogiri. Menurut legenda, Kahyangan adalah salah satu tempat bertemunya Nyai Roro Kidul dan Panembahan Senopati. Tujuan pertunjukan ini adalah menggarap kisah legenda Kahyangan dalam bentuk komposisi musik agar dipahami masyarakat Wonogiri karena banyak warga Wonogiri yang tidak mengetahui legenda Kahyangan. Berangkat dari masalah tersebut, pengkarya melakukan observasi kepustakaan dan observasi lapangan untuk mencari legenda yang sebenarnya dari Kahyangan. Setelah mendapatkan data dari buku, internet, dan juru kunci, pengkarya melakukan eksplorasi untuk mencari bentuk pertunjukan dan membuat komposisi musik. Hasil eksplorasi pengkarya memutuskan untuk membuat pertunjukan komposisi musik dengan bentuk Chamber Orchestra yang disertai dengan teatrikal urutan ritual peziarah Kahyangan. Tujuan teatrikal adalah agar masyarakat mengetahui lokasi yang diceritakan dalam legenda Kahyangan, yaitu Selo Bethek dan Selo Payung. Instrumen yang digunakan adalah Piano, Biola alto, Viola, Violin, Cello, French Horn, dan Flute. Komposisi terdiri atas tujuh repertoar yang masing-masing berbeda suasana untuk menggarap kisah legenda Kahyangan. Suasana yang digarap dalam pertunjukan ini adalah nuansa pedesaan, sakral, agung, dan surgawi. Pertunjukan dilaksanakan di Situs Kahyangan pada sore hari. Kata Kunci: legenda, Kahyangan, peziarah, dan komposisi.Reza Ginandha SaktiInstitut Seni Indonesia SurakartaarticleFine ArtsNIDDewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni, Vol 10, Iss 1 (2018)
institution DOAJ
collection DOAJ
language ID
topic Fine Arts
N
spellingShingle Fine Arts
N
Reza Ginandha Sakti
KAHYANGAN: SEPENGGAL KISAH DALAM LEGENDA PERADABAN TANAH JAWA DALAM KOMPOSISI MUSIKAL
description Legenda Kahyangan merupakan sepenggal kisah penting dalam legenda peradaban Tanah Jawa karena berkisah mengenai Panembahan Senopati yang merupakan raja besar pertama Kerajaan Mataram.Kahyangan terletak di Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Situs Kahyangan menjadi objek wisata spiritual yang ramai dikunjungi peziarah dari dalam dan luar kota Wonogiri. Menurut legenda, Kahyangan adalah salah satu tempat bertemunya Nyai Roro Kidul dan Panembahan Senopati. Tujuan pertunjukan ini adalah menggarap kisah legenda Kahyangan dalam bentuk komposisi musik agar dipahami masyarakat Wonogiri karena banyak warga Wonogiri yang tidak mengetahui legenda Kahyangan. Berangkat dari masalah tersebut, pengkarya melakukan observasi kepustakaan dan observasi lapangan untuk mencari legenda yang sebenarnya dari Kahyangan. Setelah mendapatkan data dari buku, internet, dan juru kunci, pengkarya melakukan eksplorasi untuk mencari bentuk pertunjukan dan membuat komposisi musik. Hasil eksplorasi pengkarya memutuskan untuk membuat pertunjukan komposisi musik dengan bentuk Chamber Orchestra yang disertai dengan teatrikal urutan ritual peziarah Kahyangan. Tujuan teatrikal adalah agar masyarakat mengetahui lokasi yang diceritakan dalam legenda Kahyangan, yaitu Selo Bethek dan Selo Payung. Instrumen yang digunakan adalah Piano, Biola alto, Viola, Violin, Cello, French Horn, dan Flute. Komposisi terdiri atas tujuh repertoar yang masing-masing berbeda suasana untuk menggarap kisah legenda Kahyangan. Suasana yang digarap dalam pertunjukan ini adalah nuansa pedesaan, sakral, agung, dan surgawi. Pertunjukan dilaksanakan di Situs Kahyangan pada sore hari. Kata Kunci: legenda, Kahyangan, peziarah, dan komposisi.
format article
author Reza Ginandha Sakti
author_facet Reza Ginandha Sakti
author_sort Reza Ginandha Sakti
title KAHYANGAN: SEPENGGAL KISAH DALAM LEGENDA PERADABAN TANAH JAWA DALAM KOMPOSISI MUSIKAL
title_short KAHYANGAN: SEPENGGAL KISAH DALAM LEGENDA PERADABAN TANAH JAWA DALAM KOMPOSISI MUSIKAL
title_full KAHYANGAN: SEPENGGAL KISAH DALAM LEGENDA PERADABAN TANAH JAWA DALAM KOMPOSISI MUSIKAL
title_fullStr KAHYANGAN: SEPENGGAL KISAH DALAM LEGENDA PERADABAN TANAH JAWA DALAM KOMPOSISI MUSIKAL
title_full_unstemmed KAHYANGAN: SEPENGGAL KISAH DALAM LEGENDA PERADABAN TANAH JAWA DALAM KOMPOSISI MUSIKAL
title_sort kahyangan: sepenggal kisah dalam legenda peradaban tanah jawa dalam komposisi musikal
publisher Institut Seni Indonesia Surakarta
publishDate 2018
url https://doaj.org/article/c9758409f33d41f2a12056cfd89f3aed
work_keys_str_mv AT rezaginandhasakti kahyangansepenggalkisahdalamlegendaperadabantanahjawadalamkomposisimusikal
_version_ 1718409929098788864