Penggunaan Low Molecular Weight Heparin untuk Pasien COVID-19 dengan Kehamilan: Studi Literatur
COVID-19 atau Coronavirus Disease 2019 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. COVID-19 dengan kehamilan sangat meningkatkan risiko Tromboemboli Vena (TEV), sehingga diperlukan terapi antikoagulan. Heparin jenis low molecular weight heparin atau LMWH dipilih untuk kehamilan dan men...
Guardado en:
Autores principales: | , , , , |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN ID |
Publicado: |
Universitas Sebelas Maret
2021
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/cd6ffaaf3d4d4dd1a24b3e6cfbd87fce |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
Sumario: | COVID-19 atau Coronavirus Disease 2019 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. COVID-19 dengan kehamilan sangat meningkatkan risiko Tromboemboli Vena (TEV), sehingga diperlukan terapi antikoagulan. Heparin jenis low molecular weight heparin atau LMWH dipilih untuk kehamilan dan menyusui. Tujuan dari penelitian ini yaitu memuat informasi mengenai pemberian profilaksis TEV berupa LMWH pada ibu hamil dengan COVID-19. Metode yang digunakan adalah studi kajian pustaka yang mengumpulkan dan menelaah informasi dari beberapa jurnal atau pedoman terkait dosis pemberian, efek samping, dan rekomendasi pemberian LMWH pada pasien COVID-19 dengan kehamilan oleh badan kesehatan dunia. Hasil kajian yang telah dilakukan, dosis LMWH sebagai profilaksis TEV adalah 4000 IU (40 mg) melalui subkutan sekali sehari. Efek samping penggunaan LMWH memiliki efek yang tidak diinginkan, diantaranya trombositopenia, hipersensitivitas pada kulit, nekrosis pada kulit, pendarahan, osteoporosis dan fraktur. Dalam penggunaannya untuk ibu hamil dengan resiko TEV akibat COVID-19, LMWH memberikan manfaat yang lebih besar. LMWH berperan penting dalam terapi antikoagulan yang dibutuhkan dalam pengobatan modern. Penggunaan LMWH pada pasien COVID-19 dengan kehamilan, harus mempertimbangkan rasio manfaat dan efek samping agar tidak membahayakan kondisi ibu dan janin. |
---|