Analisis Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut ditinjau dari Lingkungan Fisik

Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular dunia. Penyakit-penyakit berbasis lingkungan memang masih merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Penyakit ISPA di Indonesia berada pada 10 daftar penyakit terbanyak di rumah sakit. Berdasarka...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autores principales: Suci Wulandhani, A. Bida Purnamasari
Formato: article
Lenguaje:ID
Publicado: Universitas Negeri Makassar 2019
Materias:
Acceso en línea:https://doaj.org/article/d24a66f89585478bbe50f2768ed24d29
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
id oai:doaj.org-article:d24a66f89585478bbe50f2768ed24d29
record_format dspace
spelling oai:doaj.org-article:d24a66f89585478bbe50f2768ed24d292021-12-02T01:14:41ZAnalisis Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut ditinjau dari Lingkungan Fisik2086-67552579-568610.35580/sainsmat82107212019https://doaj.org/article/d24a66f89585478bbe50f2768ed24d292019-10-01T00:00:00Zhttps://ojs.unm.ac.id/sainsmat/article/view/10721https://doaj.org/toc/2086-6755https://doaj.org/toc/2579-5686Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular dunia. Penyakit-penyakit berbasis lingkungan memang masih merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Penyakit ISPA di Indonesia berada pada 10 daftar penyakit terbanyak di rumah sakit. Berdasarkan laporan Dinkes Kota Makassar yang bersumber dari bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, penyakit ISPA menjadi penyakit utama nomor 1 di Kota Makassar diantara 9 penyakit lainnya dengan jumlah kasus ISPA tahun 2015 sebanyak 45.569 dan pada tahun 2016 sebanyak 44.819 kasus. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan tingginya angka kejadian ISPA adalah faktor lingkungan fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar faktor risiko kualitas lingkungan fisik terhadap kejadian ISPA. Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan sample berjumlah 59 orang yang selanjutnya diolah dengan uji crosstab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kepadatan hunian (OR=2.030, RR=0.635, 95% CI : 0.673-6.128), ventilasi (OR=0.814, RR=1.138, 95% CI : 0.280-2.369), jenis lantai (OR=0.768, RR=1.173, 95% CI : 0.155-3.802), jenis dinding (OR=5.294, RR=0.324, 95% CI :1.499-18.695) jarak antara rumah dengan jalan raya (OR=1.167, RR=0.909, 95% CI : 0.351-3.881) dan kebiasaan membersihkan debu dalam rumah (OR=1.228, RR=0.879, 95% CI : 0.422-3.572) dengan kejadian ISPA.Suci WulandhaniA. Bida PurnamasariUniversitas Negeri MakassararticleEducation (General)L7-991Science (General)Q1-390IDSainsmat, Vol 8, Iss 2, Pp 70-81 (2019)
institution DOAJ
collection DOAJ
language ID
topic Education (General)
L7-991
Science (General)
Q1-390
spellingShingle Education (General)
L7-991
Science (General)
Q1-390
Suci Wulandhani
A. Bida Purnamasari
Analisis Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut ditinjau dari Lingkungan Fisik
description Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular dunia. Penyakit-penyakit berbasis lingkungan memang masih merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Penyakit ISPA di Indonesia berada pada 10 daftar penyakit terbanyak di rumah sakit. Berdasarkan laporan Dinkes Kota Makassar yang bersumber dari bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, penyakit ISPA menjadi penyakit utama nomor 1 di Kota Makassar diantara 9 penyakit lainnya dengan jumlah kasus ISPA tahun 2015 sebanyak 45.569 dan pada tahun 2016 sebanyak 44.819 kasus. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan tingginya angka kejadian ISPA adalah faktor lingkungan fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar faktor risiko kualitas lingkungan fisik terhadap kejadian ISPA. Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan sample berjumlah 59 orang yang selanjutnya diolah dengan uji crosstab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kepadatan hunian (OR=2.030, RR=0.635, 95% CI : 0.673-6.128), ventilasi (OR=0.814, RR=1.138, 95% CI : 0.280-2.369), jenis lantai (OR=0.768, RR=1.173, 95% CI : 0.155-3.802), jenis dinding (OR=5.294, RR=0.324, 95% CI :1.499-18.695) jarak antara rumah dengan jalan raya (OR=1.167, RR=0.909, 95% CI : 0.351-3.881) dan kebiasaan membersihkan debu dalam rumah (OR=1.228, RR=0.879, 95% CI : 0.422-3.572) dengan kejadian ISPA.
format article
author Suci Wulandhani
A. Bida Purnamasari
author_facet Suci Wulandhani
A. Bida Purnamasari
author_sort Suci Wulandhani
title Analisis Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut ditinjau dari Lingkungan Fisik
title_short Analisis Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut ditinjau dari Lingkungan Fisik
title_full Analisis Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut ditinjau dari Lingkungan Fisik
title_fullStr Analisis Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut ditinjau dari Lingkungan Fisik
title_full_unstemmed Analisis Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut ditinjau dari Lingkungan Fisik
title_sort analisis faktor risiko kejadian infeksi saluran pernapasan akut ditinjau dari lingkungan fisik
publisher Universitas Negeri Makassar
publishDate 2019
url https://doaj.org/article/d24a66f89585478bbe50f2768ed24d29
work_keys_str_mv AT suciwulandhani analisisfaktorrisikokejadianinfeksisaluranpernapasanakutditinjaudarilingkunganfisik
AT abidapurnamasari analisisfaktorrisikokejadianinfeksisaluranpernapasanakutditinjaudarilingkunganfisik
_version_ 1718403225984434176