PENGKREASIAN STIKER VULGAR SEBAGAI TINDAKAN BERMORAL

<p>Tujuan penelitian ini (a) penyajian stiker vulgar dan (b) teknik pengkreasian stiker vulgar sebagai tindakan bermoral. Pengkreasian stiker vulgar menjadi stiker bijak yang bermuatan mendidik menjadi tanggung jawab moral si penulis stiker, guru di sekolah, dan masyarakat. Hal ini sebagai wuj...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autor principal: Agus Budi Wahyudi
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: Universitas Ahmad Dahlan 2016
Materias:
P
Acceso en línea:https://doaj.org/article/d56e2075dfe04fcdbd71cc63948a6966
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
Descripción
Sumario:<p>Tujuan penelitian ini (a) penyajian stiker vulgar dan (b) teknik pengkreasian stiker vulgar sebagai tindakan bermoral. Pengkreasian stiker vulgar menjadi stiker bijak yang bermuatan mendidik menjadi tanggung jawab moral si penulis stiker, guru di sekolah, dan masyarakat. Hal ini sebagai wujud tindakan bermoral yang tidak berpotensi pembiaran tetapi berpotensi penanganan yang nyata terhadap kondisi psikososial anak didik di masyarakat. Stiker digunakan anak didik SMA dan dipasang/ditempel di helm dan sepeda motor. Penelitian ini penelitian kualitatif. Kualitatif deskriptif jenis data berupa kata-kata, frasa, kalimat yang terdapat dalam stiker. Peneliti pengkreasian stiker vulgar dengan melaksanakan olah makna, baik dari aspek semantis maupuan pragmatis. Objek penelitan ini berupa kata atau ungkapan berkonotasi negatif atau vulgar yang digunakan anak didi SMA Muhammadiyah di Surakarta. Data primer berupa satuan lingual stiker vulgar dan data sekunder hasil wawancaraData Teknik observasi di SMA Muhammadiyah se-Surakarta dan wawancara dengan anak didik, kepala sekolah, wakasek bidang kesiswaan, guru bimbingan konseling, petugas parkir, dan masyarakat. Teknik dokumentasi berupa penggalian stiker yang terjual ke anak didik SMA. Keabsahan data kualitatif menggunakan teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber. Teknik analisis menggunakan metode padan. Metode padan yang pragmatis dengan alat penentu referen yaitu berupa mitra wicara. Selain metode tersebut dignakan teknik Focus Group Descoussin (FGD). Hasil penelitian stiker yang digunakan berupa stiker tidak vulgar dan stiker vulgar. Stiker vulgar digunakan anak didi SMA Muhammadiyah se-Surakarta berpotensi mempengaruhi moral anak didik. Stiker vulgar tersebut dapat dikreasikan menjadi stiker bijak. Stiker bijak inilah yang disosialisasikan sehingga menjadi tandingan stiker vulgar. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, guru bimbingan konseling, dan masyarakat menjadi pihak yang terlibat dalam penyosialisasian stiker bijak (hasil pengkreasian stiker vulgar) ini.</p>