Perbandingan Efektivitas Cefazolin dan Ceftriaxone Sebagai Antibiotik Profilaksis Bedah Ortopedi Open Reduction Internal Fixation (ORIF) Fraktur Tertutup
Infeksi daerah operasi (IDO) merupakan infeksi yang terjadi hingga 30 hari setelah operasi atau satu tahun setelah operasi pada pasien yang menerima implan dan mempengaruhi sayatan atau jaringan dalam di lokasi operasi. Sefalosporin golongan pertama yaitu cefazolin merupakan antibiotik pilihan sebag...
Guardado en:
Autores principales: | , , |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN ID |
Publicado: |
Universitas Sebelas Maret
2021
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/d74253c132364964ae2eb4717e8e6190 |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
Sumario: | Infeksi daerah operasi (IDO) merupakan infeksi yang terjadi hingga 30 hari setelah operasi atau satu tahun setelah operasi pada pasien yang menerima implan dan mempengaruhi sayatan atau jaringan dalam di lokasi operasi. Sefalosporin golongan pertama yaitu cefazolin merupakan antibiotik pilihan sebagai proflaksis bedah karena merupakan antibiotik spektrum luas, memiliki profil farmakokinetik yang baik, angka kejadian efek samping yang kecil, serta harga relatif murah. Pada praktek klinis, ceftriaxone banyak digunakan karena merupakan antibiotik yang lebih murah dibanding cefazolin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan keamanan cefazolin dibandingkan dengan ceftriaxone sebagai antibiotik profilaksis pasien bedah ortopedi Open Reduction Internal Fixation (ORIF) fraktur tertutup. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan kohort retrospektif dari rekam medis pasien yang menjalani ORIF fraktur tertutup periode 1 Januari hingga 31 Desember 2020 di sebuah rumah sakit swasta tipe B di Yogyakarta. Luaran klinis yang diamati dalam penelitian ini adalah kejadian IDO dan kejadian efek samping selama 90 hari sejak pasien dilakukan prosedur bedah. Terdapat 59 pasien yang menjalani ORIF yang masuk kriteria inklusi pada penelitian ini yang terbagi mejadi dua kelompok yaitu pasien yang mendapat antibiotik profilaksis cefazolin (n=25) dan ceftriaxone (n=34). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa angka kejadian IDO pada pasien yang menjalani ORIF fraktur tertutup sebesar 5,08% dari total subjek atau 8,82% dari yang diberikan ceftriaxone dan 0% dari pasien yang diberikan cefazolin. Perbedaan probabilitas kejadian IDO pada pemberian ceftriaxone sebagai antibiotik profilaksis tidak berbeda bermakna dengan pemberian cefazolin (RR = 1,097; 95% CI = 0,988 – 1,218; p = 0,064). |
---|