Perbandingan Pengaruh Pendedahan Uap Bensin Jenis Pertamax Dan Premium Terhadap Gambaran Histologi Bronkus Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan
Bensin yang tersedia di Indonesia adalah bensin jenis Premium dan Pertamax. Bensin Premium mengandung tetra-etil-lead yang terkandung timbal dengan nilai oktan 88 sedangkan Pertamax mengandung metil-tertil-butil-eter atau etil-tertil-butil-eter sebagai pengganti timbal dengan nilai oktan 92. Senyawa...
Guardado en:
Autores principales: | , |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN ID |
Publicado: |
Universitas Muhammadiyah Semarang
2019
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/daaa6ec5c539483a8c536f272150eb44 |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
id |
oai:doaj.org-article:daaa6ec5c539483a8c536f272150eb44 |
---|---|
record_format |
dspace |
institution |
DOAJ |
collection |
DOAJ |
language |
EN ID |
topic |
vapor gasoline epithelium bronchus Medicine (General) R5-920 |
spellingShingle |
vapor gasoline epithelium bronchus Medicine (General) R5-920 Sitilia Muhartiningsih Yuningtyaswari Yuningtyaswari Perbandingan Pengaruh Pendedahan Uap Bensin Jenis Pertamax Dan Premium Terhadap Gambaran Histologi Bronkus Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan |
description |
Bensin yang tersedia di Indonesia adalah bensin jenis Premium dan Pertamax. Bensin Premium mengandung tetra-etil-lead yang terkandung timbal dengan nilai oktan 88 sedangkan Pertamax mengandung metil-tertil-butil-eter atau etil-tertil-butil-eter sebagai pengganti timbal dengan nilai oktan 92. Senyawa benzena dan timbal merupakan senyawa berbahaya yang mempengaruhi sistem pernapasan seperti bronkus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendedahan uap bensin jenis Premium dan Pertamax terhadap gambaran histologi bronkus tikus putih (Rattus norvegicus). Subyek penilitian 27 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan, berumur 8 minggu dengan berat 150-220 gram. Subyek dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok kontrol (K), Pertamax (P1) dan Premium (P2). Pada kelompok P1 dan P2 diberikan pendedahan uap bensin 8 jam/hari selama 30 hari dan kelompok K (tidak diberikan perlakuan). Rata-rata ketebalan epitel bronkus kelompok K (25,2211±3,20932) µm; P1 (28,4411±2,82673) µm; dan P2 (31,5422±4,11304) µm. Uji Tukey menunjukkan perbedaan ketebalan epitel yang signifikan antara kelompok K dan P2 dengan p=0,002. Rata-rata diameter bronkus kelompok K (1284,78±97,778) µm; P1 (1054,67±159,625) µm dan P2 (978,22±219,136) µm. Uji Tukey menunjukkan perbedaan panjang diameter bronkus yang signifikan antara kelompok K dan P1 dengan p=0,021, sedangkan kelompok K dan P2 dengan p=0,002. Rata-rata jumlah sel goblet kelompok K (6,7778±0,7362); P1 (9,9444±0,99041) dan P2(11,6356±0,47276). Uji Tukey menujukkan perbedaan jumlah sel goblet yang signifikan antara kelompok K, P1 dan P2 dengan p=0,000. Pendedahan uap bensin kelompok P1 dan P2 mempengaruhi gambaran histologi berupa ketebalan epitel, diameter bronkus dan jumlah sel goblet pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan.
Premium and pertamax are types of gasoline which are mostly consumed in Indonesia. Premium gasoline contains lead and has an octan number 88 while, Pertamax gasoline containing methyl tertiary butyl ether (MTBE) or ethyl tertiary butyl ether (ETBE) as a substitute for lead with an octane number 92. Benzene and lead compound are the dangerous compound that can affect to respiratory system such as bronchi. This study aims to determine the effect of Premium and Pertamax gasoline vapor exposure to bronchial histology of the white rat (Rattus norvegicus). Subjects of the experiment were 27 white male rats (Rattus norvegicus), 8 weeks old, having weight 150-220 grams. Subjects were divided equally into three groups: control group (K), Pertamax group (P1) and Premium group (P2). The subjects (samples) from Premium group and Pertamax group were exposed to the gasoline vapor for 8 hours per day in 30 days and the control group was exposed to normal environment. The results of the average number of bronchial epithelial thickness are (25.2211 ± 3.20932) μm for K group; (28.4411 ± 2.82673) μm for P1 group and (31.5422 ± 4.11304) μm for P2 group. Attractions Tukey test found significant difference in the K group and P2 group with p=0.002. The result of the average number of diameter are (1284,78±97,778) μm for K group; (1054,67±159,625) μm for P1 group and (978,22±219,136) μm for P2 group. Attractions Tukey test found significant difference in the K and P1 group with p=0,021, although K dan P2 group with p=0,002. The result of the average number of goblet cell are (6,7778±0,7362) for K group; (9,9444±0,99041) for P1 group and (11,6356±0,47276) for P2 group. Attractions Tukey test found significant difference in the K, P1 and P2 group with p=0,000. P2 and P1 gasoline vapor exposure have affect on the bronchial histology from the thickness of the bronchial epithelium, diameter sum of bronchus and in white male rats (Rattus norvegicus). |
format |
article |
author |
Sitilia Muhartiningsih Yuningtyaswari Yuningtyaswari |
author_facet |
Sitilia Muhartiningsih Yuningtyaswari Yuningtyaswari |
author_sort |
Sitilia Muhartiningsih |
title |
Perbandingan Pengaruh Pendedahan Uap Bensin Jenis Pertamax Dan Premium Terhadap Gambaran Histologi Bronkus Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan |
title_short |
Perbandingan Pengaruh Pendedahan Uap Bensin Jenis Pertamax Dan Premium Terhadap Gambaran Histologi Bronkus Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan |
title_full |
Perbandingan Pengaruh Pendedahan Uap Bensin Jenis Pertamax Dan Premium Terhadap Gambaran Histologi Bronkus Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan |
title_fullStr |
Perbandingan Pengaruh Pendedahan Uap Bensin Jenis Pertamax Dan Premium Terhadap Gambaran Histologi Bronkus Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan |
title_full_unstemmed |
Perbandingan Pengaruh Pendedahan Uap Bensin Jenis Pertamax Dan Premium Terhadap Gambaran Histologi Bronkus Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan |
title_sort |
perbandingan pengaruh pendedahan uap bensin jenis pertamax dan premium terhadap gambaran histologi bronkus tikus putih (rattus norvegicus) jantan |
publisher |
Universitas Muhammadiyah Semarang |
publishDate |
2019 |
url |
https://doaj.org/article/daaa6ec5c539483a8c536f272150eb44 |
work_keys_str_mv |
AT sitiliamuhartiningsih perbandinganpengaruhpendedahanuapbensinjenispertamaxdanpremiumterhadapgambaranhistologibronkustikusputihrattusnorvegicusjantan AT yuningtyaswariyuningtyaswari perbandinganpengaruhpendedahanuapbensinjenispertamaxdanpremiumterhadapgambaranhistologibronkustikusputihrattusnorvegicusjantan |
_version_ |
1718440794425131008 |
spelling |
oai:doaj.org-article:daaa6ec5c539483a8c536f272150eb442021-11-10T03:25:28ZPerbandingan Pengaruh Pendedahan Uap Bensin Jenis Pertamax Dan Premium Terhadap Gambaran Histologi Bronkus Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan2407-05052774-231810.26714/magnamed.6.1.2019.19-30https://doaj.org/article/daaa6ec5c539483a8c536f272150eb442019-10-01T00:00:00Zhttps://jurnal.unimus.ac.id/index.php/APKKM/article/view/5106https://doaj.org/toc/2407-0505https://doaj.org/toc/2774-2318Bensin yang tersedia di Indonesia adalah bensin jenis Premium dan Pertamax. Bensin Premium mengandung tetra-etil-lead yang terkandung timbal dengan nilai oktan 88 sedangkan Pertamax mengandung metil-tertil-butil-eter atau etil-tertil-butil-eter sebagai pengganti timbal dengan nilai oktan 92. Senyawa benzena dan timbal merupakan senyawa berbahaya yang mempengaruhi sistem pernapasan seperti bronkus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendedahan uap bensin jenis Premium dan Pertamax terhadap gambaran histologi bronkus tikus putih (Rattus norvegicus). Subyek penilitian 27 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan, berumur 8 minggu dengan berat 150-220 gram. Subyek dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok kontrol (K), Pertamax (P1) dan Premium (P2). Pada kelompok P1 dan P2 diberikan pendedahan uap bensin 8 jam/hari selama 30 hari dan kelompok K (tidak diberikan perlakuan). Rata-rata ketebalan epitel bronkus kelompok K (25,2211±3,20932) µm; P1 (28,4411±2,82673) µm; dan P2 (31,5422±4,11304) µm. Uji Tukey menunjukkan perbedaan ketebalan epitel yang signifikan antara kelompok K dan P2 dengan p=0,002. Rata-rata diameter bronkus kelompok K (1284,78±97,778) µm; P1 (1054,67±159,625) µm dan P2 (978,22±219,136) µm. Uji Tukey menunjukkan perbedaan panjang diameter bronkus yang signifikan antara kelompok K dan P1 dengan p=0,021, sedangkan kelompok K dan P2 dengan p=0,002. Rata-rata jumlah sel goblet kelompok K (6,7778±0,7362); P1 (9,9444±0,99041) dan P2(11,6356±0,47276). Uji Tukey menujukkan perbedaan jumlah sel goblet yang signifikan antara kelompok K, P1 dan P2 dengan p=0,000. Pendedahan uap bensin kelompok P1 dan P2 mempengaruhi gambaran histologi berupa ketebalan epitel, diameter bronkus dan jumlah sel goblet pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan. Premium and pertamax are types of gasoline which are mostly consumed in Indonesia. Premium gasoline contains lead and has an octan number 88 while, Pertamax gasoline containing methyl tertiary butyl ether (MTBE) or ethyl tertiary butyl ether (ETBE) as a substitute for lead with an octane number 92. Benzene and lead compound are the dangerous compound that can affect to respiratory system such as bronchi. This study aims to determine the effect of Premium and Pertamax gasoline vapor exposure to bronchial histology of the white rat (Rattus norvegicus). Subjects of the experiment were 27 white male rats (Rattus norvegicus), 8 weeks old, having weight 150-220 grams. Subjects were divided equally into three groups: control group (K), Pertamax group (P1) and Premium group (P2). The subjects (samples) from Premium group and Pertamax group were exposed to the gasoline vapor for 8 hours per day in 30 days and the control group was exposed to normal environment. The results of the average number of bronchial epithelial thickness are (25.2211 ± 3.20932) μm for K group; (28.4411 ± 2.82673) μm for P1 group and (31.5422 ± 4.11304) μm for P2 group. Attractions Tukey test found significant difference in the K group and P2 group with p=0.002. The result of the average number of diameter are (1284,78±97,778) μm for K group; (1054,67±159,625) μm for P1 group and (978,22±219,136) μm for P2 group. Attractions Tukey test found significant difference in the K and P1 group with p=0,021, although K dan P2 group with p=0,002. The result of the average number of goblet cell are (6,7778±0,7362) for K group; (9,9444±0,99041) for P1 group and (11,6356±0,47276) for P2 group. Attractions Tukey test found significant difference in the K, P1 and P2 group with p=0,000. P2 and P1 gasoline vapor exposure have affect on the bronchial histology from the thickness of the bronchial epithelium, diameter sum of bronchus and in white male rats (Rattus norvegicus).Sitilia MuhartiningsihYuningtyaswari YuningtyaswariUniversitas Muhammadiyah SemarangarticlevaporgasolineepitheliumbronchusMedicine (General)R5-920ENIDMagna Medika, Vol 6, Iss 1, Pp 19-30 (2019) |