Pengembangan Mekanisme Change Detection Untuk Efisiensi Energi Pada Wifi-Based Indoor Positioning System
Pengembangan mekanisme change detection mempunyai peranan penting terhadap Indoor Positioning System (IPS). Namun permasalahan yang masih umum dijumpai adalah konsumsi energi yang tinggi, karena proses WiFi scanning berjalan secara terus menerus. Proses WiFi scanning mengirimkan data dari klien ke s...
Guardado en:
Autores principales: | , , |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN ID |
Publicado: |
P3M Politeknik Negeri Banjarmasin
2020
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/dd3c38821877405795d61f3b719e4040 |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
Sumario: | Pengembangan mekanisme change detection mempunyai peranan penting terhadap Indoor Positioning System (IPS). Namun permasalahan yang masih umum dijumpai adalah konsumsi energi yang tinggi, karena proses WiFi scanning berjalan secara terus menerus. Proses WiFi scanning mengirimkan data dari klien ke server secara terus menerus, terkadang memberikan informasi yang sama dan berulang kepada user. Informasi yang dikirim secara redundansi bisa berdampak pada konsumsi energi yang tinggi. Paper ini mengusulkan mekanisme perbaikan dengan change detection untuk penghematan energi dalam melakukan sampling secara adaptif pada kekuatan sinyal WiFi dengan accelerometer sebagai trigger. Mekanisme change detection yang dilakukan adalah mengukur kekuatan sinyal pada accelerometer dengan menentukan silent zone. Silent Zone merupakan rentang nilai yang didapatkan ketika accelerometer dalam kondisi diam. Apabila diketahui nilai kekuatan sinyal pada accelerometer melebihi nilai silent zone, maka diidentifikasi user dalam kondisi bergerak dan secara otomatis proses WiFi scanning akan berjalan. Change detection dengan Bluetooth mempunyai proses yang sama dengan menggunakan accelerometer. Algoritma yang diusulkan dapat menghasilkan penghematan daya baterai sebesar 4,384% untuk scanning dengan change detection menggunakan accelerometer dan 2,666% untuk change detection menggunakan Bluetooth. |
---|