Prevalensi Nyeri Pada Lansia

Pendahuluan : Lansia merupakan salah satu kelompok  berisiko (population at risk) yang semakin meningkat jumlahnya. Allender, Rector, dan Warner (2014) mengatakan bahwa populasi berisiko (population at risk) adalah kumpulan orang-orang yang masalah kesehatannya memiliki kemungkinan akan berkembang l...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autores principales: Muhammad Pany A.A, Elman Boy
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: Universitas Muhammadiyah Semarang 2019
Materias:
Acceso en línea:https://doaj.org/article/e2150daf982b464d8fb8bff2bf4d45ed
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
id oai:doaj.org-article:e2150daf982b464d8fb8bff2bf4d45ed
record_format dspace
spelling oai:doaj.org-article:e2150daf982b464d8fb8bff2bf4d45ed2021-11-10T03:26:12ZPrevalensi Nyeri Pada Lansia2407-05052774-231810.26714/magnamed.6.2.2019.138-145https://doaj.org/article/e2150daf982b464d8fb8bff2bf4d45ed2019-12-01T00:00:00Zhttps://jurnal.unimus.ac.id/index.php/APKKM/article/view/6661https://doaj.org/toc/2407-0505https://doaj.org/toc/2774-2318Pendahuluan : Lansia merupakan salah satu kelompok  berisiko (population at risk) yang semakin meningkat jumlahnya. Allender, Rector, dan Warner (2014) mengatakan bahwa populasi berisiko (population at risk) adalah kumpulan orang-orang yang masalah kesehatannya memiliki kemungkinan akan berkembang lebih buruk karena adanya faktor faktor yang mempengaruhi. Penuaan menyebabkan penurunan cadangan fungsional dalam organ dan sistem, serta sindrom geriatri yang muncul dengan parameter multifaktorial, inkontinensia, gangguan tidur, malnutrisi, delirium, luka tekan, nyeri dan jatuh, yang berhubungan dengan kematian. Salah satu sindrom yang paling umum dijumpai pada lansia adalah nyeri. Ketika individu melebihi usia 60 tahun, maka kejadian nyeri bisa berlipat ganda dan meningkat setiap sepuluh tahun. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui prevalensi nyeri terhadap lansia. Metode penelitian: Jenis studi literatur yaitu literatur review. Strategi pencarian studi berbahasa inggris yang relevan dengan topik, dilakukan dengan menggunakan database PubMed, Google Scholar dan Semantic Scholar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah lanjut usia dan nyeri. Hasil penelitian: Adanya prevalensi nyeri pada orang dengan lanjut usia dan tingkat keparahan nyeri bisa dilihat dari umurnya. Kesimpulan: Lansia adalah seseorang yang berusia lebih dari 65 tahun dan lansia bukan suatu penyakit melainkan suatu proses lanjutan yang ditandai dengan adanya penurunan kemampuan tubuh. Salah satu sindrom yang paling sering dijumpai pada lansia adalah nyeri. Ketika usia sudah 60 tahun, maka kejadian nyeri bisa berlipat ganda dan akan semakin meningkat setiap 10 tahun.Muhammad Pany A.AElman BoyUniversitas Muhammadiyah Semarangarticlelanjut usianyeriMedicine (General)R5-920ENIDMagna Medika, Vol 6, Iss 2, Pp 138-145 (2019)
institution DOAJ
collection DOAJ
language EN
ID
topic lanjut usia
nyeri
Medicine (General)
R5-920
spellingShingle lanjut usia
nyeri
Medicine (General)
R5-920
Muhammad Pany A.A
Elman Boy
Prevalensi Nyeri Pada Lansia
description Pendahuluan : Lansia merupakan salah satu kelompok  berisiko (population at risk) yang semakin meningkat jumlahnya. Allender, Rector, dan Warner (2014) mengatakan bahwa populasi berisiko (population at risk) adalah kumpulan orang-orang yang masalah kesehatannya memiliki kemungkinan akan berkembang lebih buruk karena adanya faktor faktor yang mempengaruhi. Penuaan menyebabkan penurunan cadangan fungsional dalam organ dan sistem, serta sindrom geriatri yang muncul dengan parameter multifaktorial, inkontinensia, gangguan tidur, malnutrisi, delirium, luka tekan, nyeri dan jatuh, yang berhubungan dengan kematian. Salah satu sindrom yang paling umum dijumpai pada lansia adalah nyeri. Ketika individu melebihi usia 60 tahun, maka kejadian nyeri bisa berlipat ganda dan meningkat setiap sepuluh tahun. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui prevalensi nyeri terhadap lansia. Metode penelitian: Jenis studi literatur yaitu literatur review. Strategi pencarian studi berbahasa inggris yang relevan dengan topik, dilakukan dengan menggunakan database PubMed, Google Scholar dan Semantic Scholar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah lanjut usia dan nyeri. Hasil penelitian: Adanya prevalensi nyeri pada orang dengan lanjut usia dan tingkat keparahan nyeri bisa dilihat dari umurnya. Kesimpulan: Lansia adalah seseorang yang berusia lebih dari 65 tahun dan lansia bukan suatu penyakit melainkan suatu proses lanjutan yang ditandai dengan adanya penurunan kemampuan tubuh. Salah satu sindrom yang paling sering dijumpai pada lansia adalah nyeri. Ketika usia sudah 60 tahun, maka kejadian nyeri bisa berlipat ganda dan akan semakin meningkat setiap 10 tahun.
format article
author Muhammad Pany A.A
Elman Boy
author_facet Muhammad Pany A.A
Elman Boy
author_sort Muhammad Pany A.A
title Prevalensi Nyeri Pada Lansia
title_short Prevalensi Nyeri Pada Lansia
title_full Prevalensi Nyeri Pada Lansia
title_fullStr Prevalensi Nyeri Pada Lansia
title_full_unstemmed Prevalensi Nyeri Pada Lansia
title_sort prevalensi nyeri pada lansia
publisher Universitas Muhammadiyah Semarang
publishDate 2019
url https://doaj.org/article/e2150daf982b464d8fb8bff2bf4d45ed
work_keys_str_mv AT muhammadpanyaa prevalensinyeripadalansia
AT elmanboy prevalensinyeripadalansia
_version_ 1718440796767649792