Efek Ekstrak Buah Kersen (Muntingia Calabura) terhadap Jumlah Sel Epitel Bersilia Bronkus pada Tikus Wistar yang Dipapar Asap Rokok.
Latar Belakang: Asap rokok menyebabkan stress oksidatif dan memicu aktifitas Epidermal Growth Factor Receptor (EFGR)pada sel epitel bronkial, sehingga menyebabkan hiperplasia dan peningkatan jumlah sel epitel tersebut. Buah kersen (Muntingia Calabura) mempunyai aktifitas antioksidan yang kuat dan...
Guardado en:
Autores principales: | , |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN ID |
Publicado: |
Universitas Muhammadiyah Semarang
2018
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/eb28dbfd62b54ca89d4a549cce2bf713 |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
Sumario: | Latar Belakang: Asap rokok menyebabkan stress oksidatif dan memicu aktifitas Epidermal Growth Factor Receptor (EFGR)pada sel epitel bronkial, sehingga menyebabkan hiperplasia dan peningkatan jumlah sel epitel tersebut. Buah kersen (Muntingia Calabura) mempunyai aktifitas antioksidan yang kuat dan diharapkan dapat menurunkan jumlah oksidan yang ditimbulkan oleh paparan asap rokok.
Tujuan penelitian: mengetahui efek ekstrak buah kersen terhadap jumlah sel epitel bersilia pada saluran nafas pada tikus wistar yang dipapar asap rokok.
Metode: Tikus wistar berjumlah 24 ekor dibagi menjadi 4 kelompok : kelompok kontrol negatif (K-)diberikan plasebo saja, kelompok kontrol positif (K+) diberikan plasebo dan dipaparkan asap rokok, kelompok perlakuan 1 (P1) dan kelompok perlakuan 2 (P2) yang dipapar asap rokok dan diberi ekstrak buah kersen per oral dengan dosis 100 mg/kg BB /hari dan 200 mg/kgBB/hari. Pemaparan asap rokok dilakukan selama 30 menit setiap hari. Perlakuan ini dilakukan selama 20 hari , kemudian semua binatang coba diterminasi. Kemudian dilakukan analilsis sel epitel bronkial.
Hasil: Melalui analisis Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan yang signifikan (p=0,000) antara jumlah sel sepitel bersilia pada kelompok kontrol negatif (K-) dengan kelompok kontrol positif (K+). Terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,001) jumlah epitel bersilia antara kelompok kontrol positif (K+) dengan kelompok perlakuan 1 (P1).
Simpulan: Pemberian ekstrak buah kersen dengan dosis 100mg/kgBB/hari memberikan efek signifikan dalam hal menurunkan jumlah sel epitel bersilia bronkial pada tikus yang dipapar asap rokok.
Background: Cigarette smoke causes oxidative stress and triggers the activity of Epidermal Growth Factor Receptor (EFGR) in epithellium bronchial cells that lead to hyperplasia and increasing the number of cells. Kersen fruit (Muntingia calabura Linn) has strong antioxidant activity, was expected to decrease the amount of oxidant caused by cigarette smoke exposure. The purpose of this study was to examine the effect of kersen fruit extract on the number of ciliated bronchial epithellium cells in wistar rats exposed to cigarette smoke.
Methods: 24 rats were divided into 4 groups : Negative control group (C-) received a placebo, while the positive control group (C+) received a placebo and cigarrete smoke. Both treatment groups 1 (T1) and groups 2 (T2) exposed cigarrete smoke and received kersen extract by gavage at a dose of 100mg/kgBW/day and 200 mg/kgBW/day. The cigarrete smoke were exposed for 30 minutes in each day. These intervention were carried out for 20 days, and finally the animals were terminated. The differences in bronchial epithellium cells were then analyzed.
Results: The Kruskal Wallis analysis showed significant differences (p = 0,000) in the ammount of ciliated epithelium cellsin negative control group (C-) compare with positive control group (C+). There were significant difference (p = 0.001) in the ammount of ciliated epithellium cells in positive control group (C+) compare with treatment group 1 (T1).
Conclusion: Receiving kersen fruit extract 100mg / kgBW has significant effect on reducing the ammount of ciliated bronchial epithellium cells in rats exposed to cigarettes. |
---|