Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Bangun Ruang Berbasis HOTS Ditinjau dari Kemampuan Matematika Siswa SD
Bangun ruang merupakan salah satu materi yang wajib dipelajari oleh siswa SD. Pengenalan bangun ruang dimulai dari ciri-ciri bentuk bangun ruang, volume, luas permukaan, dan yang terakhir yaitu penerapan bangun ruang dalam kehidupan sehari-hari. Soal yang digunakan guru juga bervariasi dimulai dari...
Guardado en:
Autores principales: | , |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN ID |
Publicado: |
Universitas Cokroaminoto Palopo
2020
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/f2bc1cb968d44e2e87e5d5b966637b68 |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
Sumario: | Bangun ruang merupakan salah satu materi yang wajib dipelajari oleh siswa SD. Pengenalan bangun ruang dimulai dari ciri-ciri bentuk bangun ruang, volume, luas permukaan, dan yang terakhir yaitu penerapan bangun ruang dalam kehidupan sehari-hari. Soal yang digunakan guru juga bervariasi dimulai dari kriteria mudah, sedang dan sulit. Menurut penuturan beberapa siswa, soal dalam matematika yang paling sulit adalah soal tentang bangun ruang. Siswa yang tidak gemar membaca pasti kurang dalam memahami soal tentang bangun ruang. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui kemampuan siswa menyelesaikan soal yang berkaitan dengan bangun ruang yang berbasis HOTS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, sedangkan untuk proses pengumpulan data peneliti menggunakan tes soal sederhana yang sudah divalidasi oleh tim ahli matematika dan bahasa. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu siswa yang memiliki kemampuan rendah, sedang, maupun tinggi dapat menyelesaikan persoalan yang diberikan peneliti dengan tepat. Untuk siswa dengan kemampuan rendah memang perlu menghitung secara detail dan cara menghitung masih bertahap. Hal yang berbeda dapat kita perhatikan pekerjaan siswa dengan kemampuan sedang dan tinggi cenderung mengitungnya langsung atau bias dikatakan mereka menghitung di luar kepala, sehingga cara menyelesaikan dan kecepatannya berbeda dengan siswa dengan kemampuan matematika rendah.
|
---|