Analisis Kesiapan dan Hambatan Siswa SMK dalam Menghadapi Pembelajaran Daring di Masa Pandemi

Dampak pandemi COVID-19 mengakibatkan perubahan sistem pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan dan hambatan siswa dalam proses pembelajaran daring di SMK Ganeshatama Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tekn...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autores principales: Wahyu Noviansyah, Catur Mujiono
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: Universitas Cokroaminoto Palopo 2021
Materias:
SMK
L
Acceso en línea:https://doaj.org/article/f5bc648bae404cd4b26fc70c9f5c4d19
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
Descripción
Sumario:Dampak pandemi COVID-19 mengakibatkan perubahan sistem pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan dan hambatan siswa dalam proses pembelajaran daring di SMK Ganeshatama Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis data statistik deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa SMK kelas XI DPIB dengan jumlah 38 orang. Data kuantitatif yang terkumpul melalui kuisioner secara online melalui media sosial whatsapp. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) rata-rata kesiapan belajar siswa SMK dalam melaksanakan pembelajaran daring selama masa pandemi yang ditinjau dari berbagai aspek memperoleh persentase kesiapan sebesar 71,9%. Hal itu menunjukkan bahwa sebagain besar siswa memiliki kesiapan yang baik dalam mengikuti pembelajaran daring; (2) Sementara hambatan yang dialami siswa selama pelaksanaan pembelajaran daring yang dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut: (a) Siswa sulit konsentrasi belajar (83,33%), (b) Siswa mengalami kebosanan (80,55%), (c) Siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru (52,77%), (d) Siswa kesulitan memperoleh sumber belajar (75%), (e) Siswa kesulitan dalam  jaringan internet (55,55%), (f) Siswa kurang pendampingan dari orang tua (66,66%). Dengan demikian, kesiapan siswa yang baik dalam mengikuti pembelajaran daring, pada kenyataannya masih ditemukan kendala-kendala yang dapat menurunkan keaktifan siswa di dalam belajar sehingga mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan pembelajaran daring.