Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular Sebagai Instrumen Peningkatan Peran Indonesia di Tingkat Global

Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) bukanlah isu baru bagi Indonesia. Sejak Konperensi Asia Afrika (KAA) diselenggarakan pada tahun 1955 di Bandung, saat itulah Indonesia sudah memulai kebijakan kerjasama selatan-selatan. Hingga saat ini berarti sudah 60 tahun lebih Indonesia bergelut de...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autor principal: Stanislaus Risadi Apresian
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: Parahyangan Centre for International Studies, Parahyangan Catholic University 2017
Materias:
Acceso en línea:https://doaj.org/article/f753abd72d194620aa7c97f8b28176f0
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
id oai:doaj.org-article:f753abd72d194620aa7c97f8b28176f0
record_format dspace
spelling oai:doaj.org-article:f753abd72d194620aa7c97f8b28176f02021-11-09T17:26:35ZKerjasama Selatan-Selatan dan Triangular Sebagai Instrumen Peningkatan Peran Indonesia di Tingkat Global2614-25622406-874810.26593/jihi.v12i2.2653.189-203https://doaj.org/article/f753abd72d194620aa7c97f8b28176f02017-08-01T00:00:00Zhttps://journal.unpar.ac.id/index.php/JurnalIlmiahHubunganInternasiona/article/view/2653https://doaj.org/toc/2614-2562https://doaj.org/toc/2406-8748Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) bukanlah isu baru bagi Indonesia. Sejak Konperensi Asia Afrika (KAA) diselenggarakan pada tahun 1955 di Bandung, saat itulah Indonesia sudah memulai kebijakan kerjasama selatan-selatan. Hingga saat ini berarti sudah 60 tahun lebih Indonesia bergelut dengan kebijakan kerjasama selatan-selatan dan triangular ini. Meskipun demikian, masih ada banyak masalah dalam pengimplementasian kebijakan ini. Tidak semua orang Indonesia memahami isu KSST ini atau perlunya memberikan bantuan ke negara sedang berkembang yang lain sementara masih banyak permasalahan pembangunan di dalam negeri. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa mengapa Indonesia memberikan bantuan luar negeri melalui skema KSST. Selain itu tujuan ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan dan tantangan Indonesia dalam mengimplementasikan KSST. Tulisan ini akan menggunakan pendekatan liberal-institusionalisme untuk memahami dan menganalisa isu KSST ini. Argumen utama dari tulisan ini adalah Indonesia dapat menciptakan mutual gain melalui skema KSST dan memberikan kontribusi positif dalam mewujudkan kepentingan kolektif untuk meningkatkan kesejahteraan global. Kata kunci: Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST), Bantuan Luar Negeri, Indonesia, Liberal-Institusionalisme, Kepentingan KolektifStanislaus Risadi ApresianParahyangan Centre for International Studies, Parahyangan Catholic UniversityarticleInternational relationsJZ2-6530ENIDJurnal Ilmiah Hubungan Internasional, Vol 12, Iss 2, Pp 189-203 (2017)
institution DOAJ
collection DOAJ
language EN
ID
topic International relations
JZ2-6530
spellingShingle International relations
JZ2-6530
Stanislaus Risadi Apresian
Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular Sebagai Instrumen Peningkatan Peran Indonesia di Tingkat Global
description Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) bukanlah isu baru bagi Indonesia. Sejak Konperensi Asia Afrika (KAA) diselenggarakan pada tahun 1955 di Bandung, saat itulah Indonesia sudah memulai kebijakan kerjasama selatan-selatan. Hingga saat ini berarti sudah 60 tahun lebih Indonesia bergelut dengan kebijakan kerjasama selatan-selatan dan triangular ini. Meskipun demikian, masih ada banyak masalah dalam pengimplementasian kebijakan ini. Tidak semua orang Indonesia memahami isu KSST ini atau perlunya memberikan bantuan ke negara sedang berkembang yang lain sementara masih banyak permasalahan pembangunan di dalam negeri. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa mengapa Indonesia memberikan bantuan luar negeri melalui skema KSST. Selain itu tujuan ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan dan tantangan Indonesia dalam mengimplementasikan KSST. Tulisan ini akan menggunakan pendekatan liberal-institusionalisme untuk memahami dan menganalisa isu KSST ini. Argumen utama dari tulisan ini adalah Indonesia dapat menciptakan mutual gain melalui skema KSST dan memberikan kontribusi positif dalam mewujudkan kepentingan kolektif untuk meningkatkan kesejahteraan global. Kata kunci: Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST), Bantuan Luar Negeri, Indonesia, Liberal-Institusionalisme, Kepentingan Kolektif
format article
author Stanislaus Risadi Apresian
author_facet Stanislaus Risadi Apresian
author_sort Stanislaus Risadi Apresian
title Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular Sebagai Instrumen Peningkatan Peran Indonesia di Tingkat Global
title_short Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular Sebagai Instrumen Peningkatan Peran Indonesia di Tingkat Global
title_full Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular Sebagai Instrumen Peningkatan Peran Indonesia di Tingkat Global
title_fullStr Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular Sebagai Instrumen Peningkatan Peran Indonesia di Tingkat Global
title_full_unstemmed Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular Sebagai Instrumen Peningkatan Peran Indonesia di Tingkat Global
title_sort kerjasama selatan-selatan dan triangular sebagai instrumen peningkatan peran indonesia di tingkat global
publisher Parahyangan Centre for International Studies, Parahyangan Catholic University
publishDate 2017
url https://doaj.org/article/f753abd72d194620aa7c97f8b28176f0
work_keys_str_mv AT stanislausrisadiapresian kerjasamaselatanselatandantriangularsebagaiinstrumenpeningkatanperanindonesiaditingkatglobal
_version_ 1718440985316294656