ESTETIKA FILM NAGABONAR JADI 2
Artikel ini merupakan hasil penelitian tentang film Nagabonar Jadi 2 karya Deddy Mizwar. Pembahasan yang menjadi pokok permasalahan dirumuskan ke dalam beberapa pertanyaan, antara lain: (1) Bagaimana keberadaan film Nagabonar Jadi 2; (2) Bagaimana alur dramatik film Nagabonar Jadi 2; dan (3) Bagaima...
Guardado en:
Autor principal: | |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | ID |
Publicado: |
Institut Seni Indonesia Surakarta
2016
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/faef0f129c3e46c48bfc38353fd38e6c |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
id |
oai:doaj.org-article:faef0f129c3e46c48bfc38353fd38e6c |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
oai:doaj.org-article:faef0f129c3e46c48bfc38353fd38e6c2021-11-26T03:25:51ZESTETIKA FILM NAGABONAR JADI 21412-41812685-287X10.33153/dewaruci.v8i3.1137https://doaj.org/article/faef0f129c3e46c48bfc38353fd38e6c2016-02-01T00:00:00Zhttps://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/dewaruci/article/view/1137https://doaj.org/toc/1412-4181https://doaj.org/toc/2685-287XArtikel ini merupakan hasil penelitian tentang film Nagabonar Jadi 2 karya Deddy Mizwar. Pembahasan yang menjadi pokok permasalahan dirumuskan ke dalam beberapa pertanyaan, antara lain: (1) Bagaimana keberadaan film Nagabonar Jadi 2; (2) Bagaimana alur dramatik film Nagabonar Jadi 2; dan (3) Bagaimana film Nagabonar Jadi 2 apabila dikaji dengan pendekatan estetika? Film (Nagabonar Jadi 2) merupakan medium seni hasil kreativitas manusia untuk mengungkapkan tujuannya melalui paduan gambar dan suara. Untuk mengetahui maksud dan tujuan yang dimanifestasikan ke dalam paduan gambar dan suara tersebut, maka digunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat interpretatif menggunakan pendekatan estetika dari Monroe Breadsley. Pendekatan estetika yang digunakan meliputi tiga tahapan yaitu unity (kesatuan), complexity (kerumitan), dan intensity (kesungguhan). Simpulan yang diperoleh adalah keberadaan film Nagabonar Jadi 2 pada tahun 2007 mampu menjawab kebosanan masyarakat sejak bangkitnya perfilman di Indonesia pada tahun 2007 berkaitan dengan tema nasionalisme dan genre drama komediyang diusung. Alur dramatik film Nagabonar Jadi 2 seperti alur film pada umumnya yang terdiri dari tahap pembukaan, pertengahan, dan tahap penutupan. Estetika film Nagabinar Jadi 2 melekat pada rangkaian peristiwa yang dimanivestasikan ke dalam paduan gambar dan suara, sehingga menghasilkan sebuah tayangan yang mampu memberikan pengalaman estetik yang membuat penonton ikut merasakan suasana lucu, sedih, haru, gembira, serta dapat menyerap maksud dan tujuan yang ingin disampaikan. Kata kunci: film Nagabonar Jadi 2, alur dramatik, dan estetika.Fajar AjiInstitut Seni Indonesia SurakartaarticleFine ArtsNIDDewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni, Vol 8, Iss 3 (2016) |
institution |
DOAJ |
collection |
DOAJ |
language |
ID |
topic |
Fine Arts N |
spellingShingle |
Fine Arts N Fajar Aji ESTETIKA FILM NAGABONAR JADI 2 |
description |
Artikel ini merupakan hasil penelitian tentang film Nagabonar Jadi 2 karya Deddy Mizwar. Pembahasan
yang menjadi pokok permasalahan dirumuskan ke dalam beberapa pertanyaan, antara lain: (1) Bagaimana
keberadaan film Nagabonar Jadi 2; (2) Bagaimana alur dramatik film Nagabonar Jadi 2; dan (3) Bagaimana film
Nagabonar Jadi 2 apabila dikaji dengan pendekatan estetika? Film (Nagabonar Jadi 2) merupakan medium seni
hasil kreativitas manusia untuk mengungkapkan tujuannya melalui paduan gambar dan suara. Untuk
mengetahui maksud dan tujuan yang dimanifestasikan ke dalam paduan gambar dan suara tersebut,
maka digunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat interpretatif menggunakan pendekatan estetika
dari Monroe Breadsley. Pendekatan estetika yang digunakan meliputi tiga tahapan yaitu unity (kesatuan),
complexity (kerumitan), dan intensity (kesungguhan). Simpulan yang diperoleh adalah keberadaan film
Nagabonar Jadi 2 pada tahun 2007 mampu menjawab kebosanan masyarakat sejak bangkitnya perfilman di
Indonesia pada tahun 2007 berkaitan dengan tema nasionalisme dan genre drama komediyang diusung.
Alur dramatik film Nagabonar Jadi 2 seperti alur film pada umumnya yang terdiri dari tahap pembukaan,
pertengahan, dan tahap penutupan. Estetika film Nagabinar Jadi 2 melekat pada rangkaian peristiwa yang
dimanivestasikan ke dalam paduan gambar dan suara, sehingga menghasilkan sebuah tayangan yang
mampu memberikan pengalaman estetik yang membuat penonton ikut merasakan suasana lucu, sedih,
haru, gembira, serta dapat menyerap maksud dan tujuan yang ingin disampaikan.
Kata kunci: film Nagabonar Jadi 2, alur dramatik, dan estetika. |
format |
article |
author |
Fajar Aji |
author_facet |
Fajar Aji |
author_sort |
Fajar Aji |
title |
ESTETIKA FILM NAGABONAR JADI 2 |
title_short |
ESTETIKA FILM NAGABONAR JADI 2 |
title_full |
ESTETIKA FILM NAGABONAR JADI 2 |
title_fullStr |
ESTETIKA FILM NAGABONAR JADI 2 |
title_full_unstemmed |
ESTETIKA FILM NAGABONAR JADI 2 |
title_sort |
estetika film nagabonar jadi 2 |
publisher |
Institut Seni Indonesia Surakarta |
publishDate |
2016 |
url |
https://doaj.org/article/faef0f129c3e46c48bfc38353fd38e6c |
work_keys_str_mv |
AT fajaraji estetikafilmnagabonarjadi2 |
_version_ |
1718409942125248512 |