Struktur Keseimbangan dan Keselarasan dalam Kain Tenun Gotya di Desa Adat Tenganan Pegringsingan

Kain tenun Gotya merupakan salah satu kain tradisional di Desa Adat Tenganan  Pegringsingan. Keunikan kain tenun Gotya sebagai karya kain tenun yait   dengan motif garis 2.1.2.1 berwarna hitam dengan arah horizontal dan vertikal dengan di dasari warna putih, sehingga kain Gotya memiliki kualitas, ni...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autores principales: I Wayan Dedy Prayatna, Hendra Santosa, Tjok Istri Ratna Cora
Formato: article
Lenguaje:ID
Publicado: Pusat Penerbitan ISI Surakarta 2021
Materias:
N
Acceso en línea:https://doaj.org/article/fcff144902934c03b9f6a15d6a0d243e
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
Descripción
Sumario:Kain tenun Gotya merupakan salah satu kain tradisional di Desa Adat Tenganan  Pegringsingan. Keunikan kain tenun Gotya sebagai karya kain tenun yait   dengan motif garis 2.1.2.1 berwarna hitam dengan arah horizontal dan vertikal dengan di dasari warna putih, sehingga kain Gotya memiliki kualitas, nilai estetis. Diperlukan penyusunan prinsip desain untuk menghindari kemonotonan dan kekacau-balauan ke dalam sebuah karya seni. Prinsip keseimbangan dan keselarasan juga sangat diperhatikan dalam proses pembuatan kain tenun gothia mulai dari penyusunan warna dan motif sehingga menibulkan tekstur, hal tersebut bertujuan agar kain tenun gothia dapat enak dilihat, bersifat tenang, tidak berat sebelah. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisa pengelolaan prinsip keseimbangan dan keselarasan dalam kain tenun Gotya. Permasalahan yang dibahas adalah Bagiamana struktur keseimbangan dan keselarasan dalam kain tenun Gotya? Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. pengumpulan data meliputi Interviu, observasi dan kepustakaan. Hasil menunjukan bahwa Keseimbangan yang diterapkan adalah keseimbangan formal, terlihat dari penerapan garis, warna, ukuran pada kain dengan kesamaan ukuran yang seimbang antar bagian yang lainnya. Keselarasan dicapai dengan mengadakan pengulangan warna dan garis pada motif kain tenun.