Studi Skenario Load Shedding Pada Penyulang Dalam Operasi Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Under Frequency Relay
Pada operasi sistem tenaga listrik, pensuplaian tenaga listrik ke konsumen dikatakan baik apabila besarnya tegangan dan frekuensi yang diterima sesuai dengan yang ditentukan dan masih dalam batas toleransinya. Load shedding atau pelepasan beban pada penyulang dilakukan secara otomatis dengan menggun...
Guardado en:
Autor principal: | |
---|---|
Formato: | article |
Lenguaje: | EN ID |
Publicado: |
P3M Politeknik Negeri Banjarmasin
2020
|
Materias: | |
Acceso en línea: | https://doaj.org/article/fd8f61b106184d41adabcf3418379692 |
Etiquetas: |
Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
|
id |
oai:doaj.org-article:fd8f61b106184d41adabcf3418379692 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
oai:doaj.org-article:fd8f61b106184d41adabcf34183796922021-12-02T10:37:21ZStudi Skenario Load Shedding Pada Penyulang Dalam Operasi Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Under Frequency Relay2598-32452598-328810.31961/eltikom.v4i1.162https://doaj.org/article/fd8f61b106184d41adabcf34183796922020-06-01T00:00:00Zhttp://eltikom.poliban.ac.id/index.php/eltikom/article/view/162https://doaj.org/toc/2598-3245https://doaj.org/toc/2598-3288Pada operasi sistem tenaga listrik, pensuplaian tenaga listrik ke konsumen dikatakan baik apabila besarnya tegangan dan frekuensi yang diterima sesuai dengan yang ditentukan dan masih dalam batas toleransinya. Load shedding atau pelepasan beban pada penyulang dilakukan secara otomatis dengan menggunakan under frequency relay (UFR). Pada penelitian ini dibuat simulasi program komputer untuk menganalisis tahapan load shedding yang digunakan oleh PT. PLN (Persero) Sektor Barito sehingga dapat diketahui respon frekuensi akhir setelah dilakukan pelepasan beban dan selanjutnya mencoba memberikan usulan tahapan peleasan beban yang lain untuk mendapatkan respon frekuensi yang baik. Pada output dari simulasi program diperlihatkan untuk pembebanan maksimum 77,9 MW, frekuensi akhirnya adalah 50,61 Hz dan untuk pembebanan minimum 53 MW, frekuensi akhirnya sebesar 50,02 Hz dengan kondisi sistem kehilangan satu unit pembangkit (skenario pertama). Kemudian untuk kondisi sistem kehilangan dua unit pembangkit terbesarnya (skenario kedua), pada pembebanan maksimum 77,9 MW dan minimum 53 MW, frekuensi akhinya masing-masing sebesar 49,7 Hz dan 50,3 Hz.Sofyar SofyarP3M Politeknik Negeri Banjarmasinarticleload sheddingsimulasi program komputerunder frequency relayElectrical engineering. Electronics. Nuclear engineeringTK1-9971Information technologyT58.5-58.64ENIDJurnal ELTIKOM: Jurnal Teknik Elektro, Teknologi Informasi dan Komputer, Vol 4, Iss 1, Pp 65-75 (2020) |
institution |
DOAJ |
collection |
DOAJ |
language |
EN ID |
topic |
load shedding simulasi program komputer under frequency relay Electrical engineering. Electronics. Nuclear engineering TK1-9971 Information technology T58.5-58.64 |
spellingShingle |
load shedding simulasi program komputer under frequency relay Electrical engineering. Electronics. Nuclear engineering TK1-9971 Information technology T58.5-58.64 Sofyar Sofyar Studi Skenario Load Shedding Pada Penyulang Dalam Operasi Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Under Frequency Relay |
description |
Pada operasi sistem tenaga listrik, pensuplaian tenaga listrik ke konsumen dikatakan baik apabila besarnya tegangan dan frekuensi yang diterima sesuai dengan yang ditentukan dan masih dalam batas toleransinya. Load shedding atau pelepasan beban pada penyulang dilakukan secara otomatis dengan menggunakan under frequency relay (UFR). Pada penelitian ini dibuat simulasi program komputer untuk menganalisis tahapan load shedding yang digunakan oleh PT. PLN (Persero) Sektor Barito sehingga dapat diketahui respon frekuensi akhir setelah dilakukan pelepasan beban dan selanjutnya mencoba memberikan usulan tahapan peleasan beban yang lain untuk mendapatkan respon frekuensi yang baik. Pada output dari simulasi program diperlihatkan untuk pembebanan maksimum 77,9 MW, frekuensi akhirnya adalah 50,61 Hz dan untuk pembebanan minimum 53 MW, frekuensi akhirnya sebesar 50,02 Hz dengan kondisi sistem kehilangan satu unit pembangkit (skenario pertama). Kemudian untuk kondisi sistem kehilangan dua unit pembangkit terbesarnya (skenario kedua), pada pembebanan maksimum 77,9 MW dan minimum 53 MW, frekuensi akhinya masing-masing sebesar 49,7 Hz dan 50,3 Hz. |
format |
article |
author |
Sofyar Sofyar |
author_facet |
Sofyar Sofyar |
author_sort |
Sofyar Sofyar |
title |
Studi Skenario Load Shedding Pada Penyulang Dalam Operasi Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Under Frequency Relay |
title_short |
Studi Skenario Load Shedding Pada Penyulang Dalam Operasi Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Under Frequency Relay |
title_full |
Studi Skenario Load Shedding Pada Penyulang Dalam Operasi Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Under Frequency Relay |
title_fullStr |
Studi Skenario Load Shedding Pada Penyulang Dalam Operasi Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Under Frequency Relay |
title_full_unstemmed |
Studi Skenario Load Shedding Pada Penyulang Dalam Operasi Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Under Frequency Relay |
title_sort |
studi skenario load shedding pada penyulang dalam operasi sistem tenaga listrik menggunakan under frequency relay |
publisher |
P3M Politeknik Negeri Banjarmasin |
publishDate |
2020 |
url |
https://doaj.org/article/fd8f61b106184d41adabcf3418379692 |
work_keys_str_mv |
AT sofyarsofyar studiskenarioloadsheddingpadapenyulangdalamoperasisistemtenagalistrikmenggunakanunderfrequencyrelay |
_version_ |
1718396982275342336 |