Penerapan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) pada Siswi Perempuan di Masa COVID-19

Masa pandemi COVID-19, praktik pembelajaran jauh (PJJ), dan transisi sekolah bisa memicu kecemasan terutama pada siswi perempuan. Kecemasan dengan intensitas sedang sampai tinggi yang bertahan pada periode yang panjang bisa mempengaruhi kehadiran siswi, kinerja, dan kehidupan sosial. Maka, dibutuhka...

Descripción completa

Guardado en:
Detalles Bibliográficos
Autores principales: Lupita Novisari, Cut Nurul Kemala
Formato: article
Lenguaje:EN
ID
Publicado: Universitas Muria Kudus 2021
Materias:
Acceso en línea:https://doaj.org/article/4852c6edb66846f28376ad9e7b447b56
Etiquetas: Agregar Etiqueta
Sin Etiquetas, Sea el primero en etiquetar este registro!
id oai:doaj.org-article:4852c6edb66846f28376ad9e7b447b56
record_format dspace
spelling oai:doaj.org-article:4852c6edb66846f28376ad9e7b447b562021-12-01T05:33:45ZPenerapan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) pada Siswi Perempuan di Masa COVID-192528-18952580-952010.24176/perseptual.v6i2.6137https://doaj.org/article/4852c6edb66846f28376ad9e7b447b562021-12-01T00:00:00Zhttps://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/6137https://doaj.org/toc/2528-1895https://doaj.org/toc/2580-9520Masa pandemi COVID-19, praktik pembelajaran jauh (PJJ), dan transisi sekolah bisa memicu kecemasan terutama pada siswi perempuan. Kecemasan dengan intensitas sedang sampai tinggi yang bertahan pada periode yang panjang bisa mempengaruhi kehadiran siswi, kinerja, dan kehidupan sosial. Maka, dibutuhkan intervensi yang bisa membantu siswi perempuan agar bisa mengelola kecemasannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur gejala kecemasan dan ketidakfleksibelan psikologis sebelum dan sesudah program Acceptance and Commitment Therapy (ACT) pada siswi perempuan kelas 10. Penelitian ini merupakan within subject design dengan delapan partisipan Partisipan menyelesaikan 10 sesi program ACT dan 2 kali tindak lanjut yang dilakukan pada bulan November 2020 sampai Februari 2021. Gejala kecemasan diukur dengan Beck Anxiety Inventory, sementara itu ketidakfleksibelan psikologis diukur dengan Avoidance and Fusion Questionnaire for Youth. Analisis data dengan menggunakan Friedman’s ANOVA menunjukkan bahwa terdapat hasil yang signifikan antara sebelum (pre), sesudah (post), serta saat tindak lanjut yang dilakukan di minggu kedua (FU1) dan keempat (FU2) sesudah program ACT dilakukan pada gejala kecemasan, X2F(3)=16.443, p=.001 dan ketidakfleksibelan psikologis, X2F(3)=21.346, p=.000. Program ACT bisa menurunkan gejala kecemasan dan meningkatkan fleksibilitas psikologis pada siswi perempuan yang memiliki gejala kecemasan di masa transisi ke SMA pada masa COVID-19Lupita NovisariCut Nurul KemalaUniversitas Muria Kudusarticleact, kecemasan, pandemi covid-19, siswi perempuanPsychologyBF1-990ENIDJurnal Psikologi Perseptual, Vol 6, Iss 2, Pp 125-147 (2021)
institution DOAJ
collection DOAJ
language EN
ID
topic act, kecemasan, pandemi covid-19, siswi perempuan
Psychology
BF1-990
spellingShingle act, kecemasan, pandemi covid-19, siswi perempuan
Psychology
BF1-990
Lupita Novisari
Cut Nurul Kemala
Penerapan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) pada Siswi Perempuan di Masa COVID-19
description Masa pandemi COVID-19, praktik pembelajaran jauh (PJJ), dan transisi sekolah bisa memicu kecemasan terutama pada siswi perempuan. Kecemasan dengan intensitas sedang sampai tinggi yang bertahan pada periode yang panjang bisa mempengaruhi kehadiran siswi, kinerja, dan kehidupan sosial. Maka, dibutuhkan intervensi yang bisa membantu siswi perempuan agar bisa mengelola kecemasannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur gejala kecemasan dan ketidakfleksibelan psikologis sebelum dan sesudah program Acceptance and Commitment Therapy (ACT) pada siswi perempuan kelas 10. Penelitian ini merupakan within subject design dengan delapan partisipan Partisipan menyelesaikan 10 sesi program ACT dan 2 kali tindak lanjut yang dilakukan pada bulan November 2020 sampai Februari 2021. Gejala kecemasan diukur dengan Beck Anxiety Inventory, sementara itu ketidakfleksibelan psikologis diukur dengan Avoidance and Fusion Questionnaire for Youth. Analisis data dengan menggunakan Friedman’s ANOVA menunjukkan bahwa terdapat hasil yang signifikan antara sebelum (pre), sesudah (post), serta saat tindak lanjut yang dilakukan di minggu kedua (FU1) dan keempat (FU2) sesudah program ACT dilakukan pada gejala kecemasan, X2F(3)=16.443, p=.001 dan ketidakfleksibelan psikologis, X2F(3)=21.346, p=.000. Program ACT bisa menurunkan gejala kecemasan dan meningkatkan fleksibilitas psikologis pada siswi perempuan yang memiliki gejala kecemasan di masa transisi ke SMA pada masa COVID-19
format article
author Lupita Novisari
Cut Nurul Kemala
author_facet Lupita Novisari
Cut Nurul Kemala
author_sort Lupita Novisari
title Penerapan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) pada Siswi Perempuan di Masa COVID-19
title_short Penerapan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) pada Siswi Perempuan di Masa COVID-19
title_full Penerapan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) pada Siswi Perempuan di Masa COVID-19
title_fullStr Penerapan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) pada Siswi Perempuan di Masa COVID-19
title_full_unstemmed Penerapan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) pada Siswi Perempuan di Masa COVID-19
title_sort penerapan acceptance and commitment therapy (act) pada siswi perempuan di masa covid-19
publisher Universitas Muria Kudus
publishDate 2021
url https://doaj.org/article/4852c6edb66846f28376ad9e7b447b56
work_keys_str_mv AT lupitanovisari penerapanacceptanceandcommitmenttherapyactpadasiswiperempuandimasacovid19
AT cutnurulkemala penerapanacceptanceandcommitmenttherapyactpadasiswiperempuandimasacovid19
_version_ 1718405472445267968